Pemilu 2024 dan Politik Identitas

Redaksi

Kamis, 2 Februari 2023 - 22:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis: Muhar Efendi, S.H (Aktivis Demokrasi)

Belakangan ini identitas seperti agama, etnis dan ideologi kerap kali menjadi penyulut emosi di tengah masyarakat. Terkadang ada saja oknum yang manfaatkan hal tersebut untuk meraup keuntungan.

Menjelang Pemilu 2024, masyarakat perlu mewaspadai manipulasi opini publik melalui politik identitas. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan menyebarkan rumor hingga ujaran kebencian. Hal ini berdampak pada berkembangnya diskusi yang tidak produktif serta berpotensi menyebabkan disharmoni dan kekerasan.

Baca Juga  Garuda Hinggap di Kandang Banteng

Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto menjelaskan, umumnya politik identitas muncul pasca deklarasi calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres). Pemilu 2019 misalnya, politik identitas marak dan masyarakat terpolarisasi berdasarkan kubu pendukung capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Polarisasi ini sebelumnya terjadi sejak Pilkada DKI 2017, yang terus berlanjut hingga Pemilu 2019.

Menjelang Pemilu 2024 ini, media sosial mungkin menjadi sarana paling efektif dalam melakukan manipulasi opini politik indentitas. Sebab itu masyarakat tetap harus waspada.

Baca Juga  Garuda Hinggap di Kandang Banteng

Politik identitas menggunakan identitas, seperti agama, ideologi, ras, etnis, dan budaya sebagai alat serta mobilisasi kepentingan politik. Dalam hal ini, opini masyarakat dimanipulasi untuk menjadi wadah sentimen-sentimen tersebut.

Alhasil, diskusi di masyarakat berpusat pada urusan agamanya apa, suku dan lain sebagainya. Padahal ada hal yang lebih substansial seperti ekonomi, korupsi, kerusakan lingkungan dan hal lain pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peneliti Pusat Studi Agama dan Demokrasi (Pusad) Universitas Paramadina, Husni Mubarok, menjelaskan, politik identitas bisa berkembang pada rumor, ujaran kebencian, hingga hasutan kebencian. Bentuk-bentuk ini berpotensi mengarah pada dehumanisasi yang melegitimasi seseorang melakukan kekerasan.

Baca Juga  Garuda Hinggap di Kandang Banteng

Selain itu, kontra narasi dan narasi alternatif perlu dihasilkan agar narasi yang berkembang di masyarakat tidak melulu mengenai ujaran kebencian. Perlu sekiranya ada individu maupun kelompok yang tetap bisa fokus membawa pembahasan topik yang lebih substansial dan tak terbawa arus.

Berita Terkait

Garuda Hinggap di Kandang Banteng
Wahai Netizen Bandarlampung, Ratusan Mantan Guru Butuh “Jempol” Kalian!
Alangkah Mahal Harga Demokrasi di Pesawaran, Pemenang Pemilukada Jangan Jemawa
Dana Pensiunan Guru Dibekap Koperasi Betik Gawi, Yakinlah Bunda Eva Bakal Atasi
Jurnalisme Sastrawi Tulisan Memikat yang Tidak “Laku”
Generasi Sat-set Wartawan Masa Kini
Menerka Arah Media Massa, Mau Untung Malah Buntung
Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:59 WIB

Komisi V DPRD Desak Disdik Lampung Tegas Jalankan SPMB

Senin, 23 Juni 2025 - 17:42 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Sosialisasi SE Menparekraf

Senin, 23 Juni 2025 - 17:36 WIB

Jusuf Kalla Lantik Pengurus PMI Provinsi Lampung 2025–2030

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:56 WIB

Disdikbud Lampung Tegaskan Aturan Baru SPMB Jalur Domisili 

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:45 WIB

100 Hari Kerja, Plt Direktur RSUDAM Fokus Benahi SDM

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:38 WIB

Gubernur Lampung Lantik Marindo Kurniawan sebagai Sekda Termuda

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:44 WIB

AMP-FOKAL Desak Polda Lampung Usut Elly Wahyuni

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:31 WIB

Bank Indonesia Gelar FESyar Sumatera 2025 di Lampung

Berita Terbaru

Bandarlampung

Komisi V DPRD Desak Disdik Lampung Tegas Jalankan SPMB

Selasa, 24 Jun 2025 - 20:59 WIB

Tulang Bawang Barat

Wabup Tubaba Tekankan Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Selasa, 24 Jun 2025 - 20:39 WIB

Lampung Selatan

Lampung Selatan Raih Penghargaan SSF dari Kementerian Kehutanan

Selasa, 24 Jun 2025 - 18:50 WIB

Pringsewu

Dua Tersangka Curanmor di 25 TKP Diserahkan ke Kejari Pringsewu

Selasa, 24 Jun 2025 - 17:37 WIB