Tantangan TPID Lampung dalam Mengendalikan Inflasi Tahun Ini

Ilwadi Perkasa

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung  Rinvayanti  belajar Pengendalian Inflasi ke Jawa Timur.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung Rinvayanti belajar Pengendalian Inflasi ke Jawa Timur.

Menghadapi tahun yang penuh tantangan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung harus bekerja keras untuk menjaga tingkat inflasi tetap stabil. Dengan anggaran yang terbatas, TPID Lampung hanya dapat melakukan operasi pasar di 10 titik, jauh dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur yang memiliki anggaran untuk lebih dari 140 titik.

Hampir dipastikan akan sedikit sekali aksi yang bisa dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung untuk mengendalikan salah satu indikator ekonomi penting ini.

Dalam situasi seperti ini, TPID Lampung harus bekerja cerdas dan melakukan inovasi efektif untuk mengoptimalkan “kue” 10 titik yang tersedia. Mengeluhkan keterbatasan anggaran tidak akan menyelesaikan persoalan. TPID Lampung harus mencari cara untuk menjaga tingkat inflasi tetap terjaga.

Sampai saat ini, TPID Lampung telah berhasil menjaga inflasi pada tingkat aman-aman saja.

Baca Juga  Di atas Rata-rata Nasional, Lampung Bukukan Pendapatan 30,23% Belanja 24,62%

Analisis Inflasi di Lampung dan Jawa Timur

Data terakhir melaporkan inflasi year on year (yoy) Provinsi Lampung pada Mei 2025 sebesar 2,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,71. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur sebesar 2,24 persen, dengan IHK sebesar 112,44 dan terendah terjadi Kota Metro sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 107,39.

Inflasi yoy di Lampung terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya
sebagian besar indeks (inflasi) kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 2,67 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,55 persen; kelompok kesehatan 2,22 persen; kelompok transportasi 0,94 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 6,47 persen; kelompok pendidikan 5,64 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,37 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,30 persen.

Baca Juga  Lampung Berprestasi, Perekonomian Tumbuh Kesejahteraan Masyarakat Meningkat, Ini Faktanya!

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks (deflasi), yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,44 persen; dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,77 persen.

Sedangkan inflasi Jawa Timur pada bulan yang sama sebesar 1,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,06.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tulungagung sebesar 1,84 persen dengan IHK sebesar 109,19 dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Gresik sebesar 0,60 persen dengan IHK sebesar 106,23.

Baca Juga  Ini Progres Gelaran Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2025 di Lampung

Inflasi yoy Jawa Timur terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan
indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,96 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,30 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,45 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,98 persen; kelompok transportasi sebesar 0,19 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,46 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,45 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,88 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,53 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,08 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen.(*)

Berita Terkait

Membaca Makro Ekonomi Lampung Semester I 2025, Fluktuatif dan Mengancam
Lampung Berprestasi, Perekonomian Tumbuh Kesejahteraan Masyarakat Meningkat, Ini Faktanya!
Ini Progres Gelaran Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2025 di Lampung
Pemprov Lampung Berhasil Membalik Keadaan Perjagungan, Muram Tahun Lalu Cerah Tahun Ini
Produksi Beras Melonjak, Indonesia Bersiap Hadapi Tantangan di Semester II
Sinergi Investasi, Gubernur Lampung dan Apindo Sambut Poly Group dengan Terbuka
Dinamika Harga dan Mutu Jagung di Lampung, Analisis Ekonomi dan Perspektif
Menunggu Kabinet ‘Gemintang’ Gubernur Lampung

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 22:53 WIB

Lampung Selatan dan Sumedang Jalin Kerja Sama Inovasi Pemerintahan

Rabu, 2 Juli 2025 - 22:23 WIB

Lampung Selatan Raih Juara II Indolivestock Innovation Awards 2025

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:38 WIB

Pemkab Lamsel Dukung E-Sport Lewat Musorkab Perdana

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:55 WIB

Rotasi Pejabat, Bupati Lamsel Lantik 10 Pejabat dan 3 Plt

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:27 WIB

Sekda Lamsel Hadiri Upacara HUT ke-79 Bhayangkara

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:18 WIB

RPJMD 2024–2029 Resmi Diserahkan Pemkab ke DPRD Lamsel

Sabtu, 28 Juni 2025 - 22:41 WIB

Targetkan Nol RTLH, Pemkab Lamsel Gencar Bedah Rumah

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:31 WIB

100 Hari Kerja, Bupati dan Wakil Bupati Lamsel Tunjukkan Capaian Nyata

Berita Terbaru

Bandarlampung

Pemprov Lampung Pastikan SK PPPK Dibagikan Akhir Juli

Selasa, 8 Jul 2025 - 12:34 WIB

Tulang Bawang Barat

Truk Tronton Bermuatan Paket Terbakar di Tol Terpeka KM 213

Senin, 7 Jul 2025 - 20:37 WIB

Pringsewu

Bupati Pringsewu Hadiri Bakti Sosial ke-17 Ponpes Ar-Rahman

Senin, 7 Jul 2025 - 20:32 WIB

Pringsewu

Kapolres Pringsewu Ajak Purnawirawan Terus Berkontribusi

Senin, 7 Jul 2025 - 20:25 WIB