Umar Ahmad: Nilai Adalah Koentji

Redaksi

Sabtu, 2 September 2023 - 12:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setahun silam seorang host channel akun YouTube Studio2 Podcast Lampura menyodorkan pertanyaan pada Umar Ahmad. “Bagaimana jika rakyat menghendaki Anda menjadi Gubernur Lampung?”

Sesungguhnya tak ada yang istimewa dari pertanyaan ini. Sebuah pertanyaan berandai-andai. Bisa juga dibilang hanya sepotong mimpi.

Yang menarik justru pertanyaan itu diangsurkan kepada siapa. Pertanyaan berandai-andai yang kental nuansa mimpi akan makin terdengar konyol bila diajukan pada sembarang orang. Kendati, katanya, banyak hal besar justru beranjak dari sebuah mimpi. Tapi tetap saja perlu dipertimbangkan relevansinya.

Baca Juga  Strategi Cerdik Korea Bombardir Kita

Host podcast tadi tentu sudah menimbang masak-masak hal tersebut. Dia pasti punya parameter. Sehingga merasa relevan menyampaikan pertanyaan itu pada mantan bupati Kabupaten Tulangbawang Barat ini. Agaknya, menurut host, unsur kepantasan sudah terpenuhi.

Menanggapi pertanyaan itu sekilas Umar Ahmad menyunggingkan seulas senyum. Dia kemudian bilang, “Semua orang pasti punya niat memperluas kemanfaatan.”

Tapi, imbuhnya, situasi kondisi mesti diperhitungkan. “Saya sedang menimbang-nimbang kemanfaatan dan kemudharatan.”

Seakan tak puas dengan jawaban Umar Ahmad yang mungkin menurutnya masih ‘bersayap’, host tadi terus mengejar dengan pertanyaan, “Kalau rakyat yang meminta?”

Baca Juga  Bagi-bagi Gelar Doktor dan Paradigma Tangan di Atas 

Umar Ahmad tak lekas menjawab. Dia mengerjapkan mata sesaat. Sampai akhirnya menimpali, “Saya ingin mengawal proses pertumbuhan nilai. Nilai kalau hanya di buku sekadar menjadi falsafah. Nilai mesti ada di tubuh. Biar nanti tubuh yang menggerakkan nilai-nilai itu.”

Umar Ahmad masih tetap tersenyum, sedangkan sang host mengernyitkan dahi. Kiranya dia butuh berpikir cukup keras untuk mengunyah jawaban yang lagi-lagi disampaikan secara filosofis itu.

Baca Juga  “Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”

Saya sendiri terbawa ikut larut mencoba menelaah ucapan Umar Ahmad. Mungkinkah yang dimaksudnya ialah kehendak rakyat yang menginginkan adanya pemimpin baru mesti berbekal sebuah prinsip nilai. Kehendak tanpa nilai bakal terasa hambar. Mengawang-awang. Tidak membumi.

Lantas nilai seperti apa yang layak dijadikan bekal? Nilai tak ubahnya sebuah niatan bersih. Hati bersih akan melahirkan nilai-nilai dan langkah terpuji.

Ini soal esensi, Bung! Nilai berjumpa nilai lalu melebur menjadi nilai-nilai yang menjadi landasan bersama. Nilai adalah koentji. (Hendri Std)

Berita Terkait

Arinal-Sutono is Back
Arinal Memang “Bejo”?
“Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”
Jangan Ya Dek, Ya!!!
Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin
Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung
Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Melorot di Era Rezim Arinal
Ambulans Minggir, Presidenku Mau Lewat!

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 00:06 WIB

Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, Terima Penghargaan Upakarya Wanua Nugraha 2024 dari Kemendagri

Rabu, 9 Oktober 2024 - 00:03 WIB

Sekdaprov Hadiri Dies Natalis ITERA ke-10, Tekankan Pentingnya Inovasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Selasa, 8 Oktober 2024 - 17:49 WIB

Mayoritas Pejabat Lampung Barat, Enggan Hadiri Konferkab VII PWI

Selasa, 8 Oktober 2024 - 07:29 WIB

Provinsi Lampung Raih Sertifikat Akreditasi A untuk Program Pelatihan Teknis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:54 WIB

Pj. Gubernur Lampung Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi 2024 di Jakarta

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:06 WIB

Optimalisasi Pasar UMKM Way Halim, Pusat Kreativitas dan Inovasi untuk Generasi Muda Lampung

Rabu, 2 Oktober 2024 - 19:55 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Lampung Economic & Investment Forum 2024

Senin, 30 September 2024 - 23:23 WIB

DPRD Provinsi Lampung Telah Menetapkan Susunan Fraksi 2024-2029

Berita Terbaru

E-Paper

Lentera Swara Lampung | Rabu, 9 Oktober 2024

Selasa, 8 Okt 2024 - 22:18 WIB