Menengok \’Kandang\’ Kuda Laut di Pesisir Lampung

Redaksi

Rabu, 4 April 2018 - 18:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto-foto: Agis Netizenku)

(Foto-foto: Agis Netizenku)

Digoda Harga Menggiurkan

\"\"

Kendati tidak mudah, bahkan dibutuhkan ketelitian dan ketekunan tingkat tinggi untuk mengurusi hewan satu ini, tapi di tangan BBPBL Lampung, semua kendala bisa ditangani secara profesional.

\”Mungkin ada pihak swasta yang juga melakukan penangkaran kuda laut, tapi dapat dipastikan hanya di sini dilakukan penangkaran kuda laut secara massal. Bahkan saban tahun rata-rata tidak kurang dua ribu ekor kuda laut yang kami kembalikan ke alam di antaranya pernah di sekitaran Pulau Pahawang,\” kata Kasi Kerjasama dan Informasi BBPBL Lampung, Ahmad Dauri, yang turut mendampingi Netizenku.com berkeliling ke bak-bak pembudidayaan.

Ia kembali menggarisbawahi, kuda laut yang mereka tangkarkan murni sebagai upaya penelitian dan pelestarian. Tak ada istilah jual beli kuda laut di sini. Diharamkan!

\”Tak boleh itu diperjualbelikan. Meski kami pernah didatangi pengepul yang berniat membeli kuda laut hasil tangkaran BBPBL dengan nilai ekonomis tinggi,\” timpalnya.

Baca Juga  Merayakan Momen Istimewa di Brown Cafe

Harga yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung, sambung dia, perkilo kuda laut kering dihargai Rp 3 sampai 5 juta. \”Bisa mahal begitu karena katanya akan dipakai sebagai bahan baku obat-obatan, bahkan banyak yang bilang sangat manjur untuk obat vitalitas,\” seloroh Dauri seraya tersenyum.

Sebagai informasi tambahan, Penanggung jawab Laboratorium Kuda Laut, BBPBL Lampung, Ali Hafiz Alqodri mengatakan, umur maksimal kuda laut hanya sebatas 2 tahun, dan sekali bereproduksi bisa mencapai 150 hingga seribu ekor juwana. \”Ini tergantung ukuran kuda lautnya, kan ada ukuran S, M dan L,\” kata dia.

Baca Juga  Dibalik Nama Besar, Ternyata Wiyadi Lagi Kangen

Dia juga menguraikan, saat ini  BBPBL Lampung memiliki sekitar 250 indukan siap kawin, dan ribuan juwana yang masih dalam proses penangkaran. \”Kami juga ingin menghimbau agar rekan-rekan nelayan dan masyarakat dapat bersama turut menjaga habitat asli kuda laut. Jangan rusak terumbu karang yang indah itu,\” tutup Ali. (Agis)

Berita Terkait

Jasa Raharja, Kemenhub, KemenPUPR, dan Korlantas Polri Survei Jalur Tol Jakarta-Surabaya
Nataru ASN tak Boleh Cuti, Tempat Wisata Ketat Prokes
Kejuaraan Surfing Regional Barat U-18 Pesibar Lampung Diikuti 34 Peserta
Besok, Kemenpora, PBSA, KSL Gelar Kejuaraan Surfing di Pesibar Lampung
Bupati Pesawaran Lampung Buka \’Festival Pahawang Ecotourism 2018\’
Mantap! Kopi Lampung Raih Penghargaan Tingkat Dunia di Paris
Ada Kopi Gratis dengan Cita Rasa Khas Lambar di Lampung Fair 2018
Oktober, Novotel Lampung Gelar \’Special Food Promotion\’ Sebulan Penuh

Berita Terkait

Rabu, 17 April 2024 - 13:25 WIB

Bupati Pesawaran Klaim Tidak Anti Kritik

Jumat, 12 April 2024 - 19:31 WIB

Hujan Deras Guyur Pesawaran, Beberapa Wilayah Tergenang Banjir

Kamis, 4 April 2024 - 21:12 WIB

Pemkab Pesawaran Kembali Adakan Gerakan Pangan Murah

Rabu, 3 April 2024 - 19:02 WIB

Bupati Pesawaran Kunjungi Kementan RI, Ini Usulannya

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:01 WIB

Dendi Harap Pemprov Lampung Terus Perhatian ke Pemkab Pesawaran

Rabu, 27 Maret 2024 - 18:49 WIB

Kapolres Pesawaran Imbau Organ Tunggal Tak Setel Musik Remik

Jumat, 15 Maret 2024 - 18:57 WIB

Jumat Curhat, Kapolres Pesawaran Ajak Orang Tua Awasi Anak-anak

Selasa, 12 Maret 2024 - 16:25 WIB

Dendi Tinjau Longsor dan Banjir di Desa Sukajaya Lempasing

Berita Terbaru

Mantan Bupati Kabupaten Tubaba, Umar Ahmad. Foto: Ist.

Lampung

Umar Ahmad dan Sinyalemen Dukungan PDI Perjuangan

Kamis, 18 Apr 2024 - 21:58 WIB

Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Ekawati. Foto: Arsip.

Bandarlampung

YKWS: Banjir di Balam Bukan Semerta Bencana Alam

Kamis, 18 Apr 2024 - 21:32 WIB

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung, Adiansyah. Foto: Kiriman WA Adiansyah.

Bandarlampung

Libur Lebaran, Lonjakan Wisata Balam Capai 30 Persen

Kamis, 18 Apr 2024 - 20:38 WIB