Kampanye Anti Korupsi dalam rangka HAKORDIA 2025 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menegaskan perlunya perubahan mindset aparatur dan penguatan integritas di lingkungan pemerintah daerah.
Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Penekanan disampaikan sebagai upaya pemberantasan korupsi harus dibuktikan melalui kinerja nyata, bukan sekadar hadir memenuhi absensi.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati tersebut menjadi momentum penyampaian pesan moral serta dorongan perubahan budaya kerja bagi seluruh aparatur Pemkab Tubaba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Tubaba, Ir. Novriwan Jaya, S.P., mengapresiasi Kejaksaan Negeri Tubaba atas sinergi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih. Ia menegaskan integritas bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban di tengah tuntutan efisiensi anggaran.
“Peringatan hari antikorupsi ini mengingatkan kita bahwa sesungguhnya integritas itu bukan pilihan, tapi merupakan kewajiban kita,” ujar Bupati di hadapan Wakil Bupati Nadirsyah, Kajari Tubaba Mochamad Iqbal, S.H., M.H., serta pejabat tinggi pratama dan administrator, Selasa (9/12/2025).
Novriwan juga menyoroti perubahan konteks tata kelola pemerintahan dari era anggaran besar menuju kondisi efisiensi yang menuntut inovasi. Ia menekankan inovasi justru lahir saat anggaran terbatas.
“Dengan kondisi sekarang yang harus hebat itu apa? Yang harus hebat itu inovasi. Jadi kalau berinovasi itu duitnya nggak ada. Kalau duitnya ada, bukan inovasi namanya,” tegasnya. Ia meminta ASN tetap memberikan pelayanan optimal tanpa bergantung pada ketersediaan anggaran.
Bupati turut mengkritik pola pikir ASN yang hanya berorientasi “masuk kantor”. Ia menekankan pentingnya membangun budaya “masuk kerja” yang menghasilkan output.
“Selama ini, 80 persen ASN berangkat dari rumah tujuannya masuk kantor. Absen, duduk, tengok kanan kiri, aman, balik. Tetapi mindset ini harus dirubah. Kita harus budayakan itu masuk kerja. Kalau masuk kerja, harus ada output-nya,” ujarnya.
Ia kemudian mengaitkan kinerja dengan kehalalan pendapatan ASN, sembari menyerukan tiga poin refleksi diri: membiasakan diri benar-benar bekerja, menghalalkan pendapatan melalui kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan, dan mengukur diri apakah sudah pantas menduduki jabatan serta pangkat yang diterima.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Tubaba menyatakan pesan Bupati telah mencakup inti peringatan HAKORDIA tahun ini. Ia mengajak ASN mengubah pola pikir menuju budaya kerja yang lebih bertanggung jawab.
“Saya ingin mengajak bapak-bapak, ibu-ibu, bagaimana tadi Pak Bupati ingin merubah mindset kita bersama,” ujarnya.
Iqbal juga mengingatkan di balik hak-hak yang diterima ASN dari negara yaitu gaji, tunjangan, jaminan sosial, hingga dana pensiun, terdapat kewajiban yang harus dipenuhi melalui kontribusi nyata.
“Kita mungkin sudah dapat gaji, tunjangan, dan kedudukan sosial yang terhormat. Tapi itu tadi, apa yang sudah kita berikan kepada negara, khususnya di Tubaba ini?” katanya.
Acara HAKORDIA 2025 ditutup dengan penegasan pemberantasan korupsi merupakan tanggung jawab bersama, termasuk melalui edukasi integritas yang kini mulai menyasar lingkungan pendidikan di tingkat sekolah. (*)








