Bandarlampung (Netizenku.com): Tiga investor asing tertarik mengelola sampah di TPA Bakung, Bandarlampung, menjadi briket.
Kepala Bappeda Kota Bandarlampung, Khaidarmansyah, menuturkan ketiga investor tersebut berasal dari Cina, Taiwan, dan Korea.
“Ada orang Indonesia yang dari Jakarta juga. Semua masih dalam proses,” kata dia saat ditemui di Kantor Kecamatan Bumi Waras, Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, pemkot berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan menjual listrik yang dihasilkan kepada PLN.
Namun rencana tersebut tidak jadi karena listrik yang dihasilkan PLN sudah surplus. Sehinga sampah TPA Bakung akan dijadikan briket yang dijual ke PLTU Tarahan.
“Kita sudah punya dokumen studi pendahuluan, Project Development Facility (PDF), dan mengarah kepada briket,” ujar dia.
Khaidarmansyah menyampaikan proses lelang akan dilakukan pada 2022 mendatang bagi investor yang ingin menanamkan modalnya.
Sejauh ini, Pemkot Bandarlampung sudah melakukan pembahasan bersama Kementerian PUPR, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, membahas tentang KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).
“Jadi langkah kita, dalam waktu dekat, akan berkirim surat ke DPRD meminta dukungan dengan adanya KPBU untuk mengelola sampah,” kata dia.
Pabrik produksi briket akan didirikan di TPA Bakung dengan memanfaatkan lahan seluas 3 ha dari total luas TPA Bakung 14 ha.
“Nilainya Rp800 miliar lebih dan dibagi tiga, Pemkot Bandarlampung 0,7 persen, pemerintah pusat sekitar 20-an persen, dan KPBU-nya sekitar 70-an persen,” tutup dia. (Josua)