Liwa (Netizenku.com): Pembangunan jembatan dan jalan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Pekon Bandar Agung kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) sejak 2 Oktober lalu, yang dilaksanakan secara bergotong-royong dan manual cukup menguras tenaga dan fisik.
Komandan Satuan Tugas (Dan Satgas) TMMD 106 2019, Letkol Kav Adri Nurcahyo, mengatakan pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, bahkan petugas medis standby di lokasi, sehingga bagi yang ada keluhan dapat segera memeriksakan diri.
\”Sebagian besar pekerjaan kita lakukan dengan manual, tentu menguras tenaga dan fisik, dan untuk menjaga supaya kondisi baik anggota TNI, Polri dan masyarakat tetap fit dan sehat, setiap saat mendapat pemeriksaan dari tim medis, yang standby di lokasi TMMD,\” kata Adri, Jumat (5/10).
Bahkan kata Adri, yang juga Dandim 0422 Lampung Barat, sebelum gotong-royong di mulai, semua yang terlibat melakukan pemanasan dengan senam bersama dan bermain bola voli, serta diberikan waktu istirahat yang cukup, serta antara TNI, Polri dan masyarakat saling memijat apabila ada yang kelelahan.
\”Alhamdulillah, dilingkungan TMMD kedekatan semua pihak yang terlibat tampak keakraban antar sesama, karena anggota kami (TNI) tidak segan-segan memijit masyarakat yang kelelahan, demikian juga sebaliknya, jadi kerja keras yang dilaksanakan saat ini semua dikerjakan dengan ikhlas,\” kata Adri.
Bahkan kata Adri, pihaknya hanya mengajak masyarakat yang dalam kondisi sehat atau prima, dengan terlebih dahulu memeriksa kondisi kesehatan masyarakat sebelum terjun langsung membangun jalan dan jembatan.
\”Masyarakat BNS secara sukarela dan semangat terjun langsung bergotong-royong, tetapi semuanya harus melalui pemeriksaan kesehatan, sehingga masyarakat yang terjun langsung di lapangan, betul-betul dalam kondisi fit,\” jelasnya.
Sementara, Pjs Pasiter Kodim 0422/LB Kapten Inf Waniran, mengatakan TMMD yang sedang berlangsung saat ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi semakin mendekatkan TNI dengan masyarakat.
\”Walaupun badan terasa capek, tetapi tawa canda dan gurauan selalu terdengar di arena gotong-royong, kami tidak mendengar keluhan dari warga, tetap diberikan waktu istirahat yang cukup, sehingga kegiatan ini bet-betul mendekatkan TNI dengan masyarakat,\” kata Waniran. (Iwan)