Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Sekretaris Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Novriwan Jaya SP, berharap semua pihak dapat menyamakan data pencapaian pelaksanaan vaksinasi dan memberikan pencerahan tentang pentingnya vaksin Covid-19 bagi tubuh.
Hal itu disampaikan Sekda saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan PPKM berbasis mikro serta pelaksanaan dan capaian vaksinasi di Kabupaten Tubaba di Ruang Rapat Bupati setempat, Senin (25/10).
“Saat ini data penerima vaksinasi di Tubaba tidak sinkron antara Tubaba dengan Pemerintah Pusat. Perbedaan data ini membuat status PPKM Tubaba masih di level 3, padahal pencapaian vaksinasi di Tubaba sudah mencapai 45 persen, sedangkan di pusat baru mencapai 23 persen, dan ke depan data ini harus disamakan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekda berharap ke depan agar seluruh jajaran terkait baik Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan pihak yang melaksanakan kegiatan vaksninasi di Tubaba dapat saling berkoordinasi dan menyamakan data pencapaian vaksin ini, baik data secara manual maupun data secara online yang ada di daerah dengan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Tidak hanya data vaksinasi, kita harus terus menyosialisasikan atau meluruskan terkait tentang animo masyarakat terhadap vaksin yang akhir-akhir ini kurang baik, yang kedepannya dihawaritkan akan mengurangnya keiinginan masyarakat untuk melakukan vaksin,” harapnya.
Sosialisasi ini, lanjut dia, dapat dilakukan oleh TNI, Polri, para camat, pemerintahan tiyuh, dan dinas terkait agar seluruh elemen masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang pentingnya vaksin dan efek yang ditimbulkan setelah di vaksin.
“Efek dari vaksin dan kerja dari vaksin harus disosialisasikan ke masyarakat, jangan sampai tanggapan atau hal-hal yang tidak benar membuat keingiinan masyarakat untuk vaksin menurun bahkan sampai ketakutan. Vaksin yang bagus itu memang harus ada efeknya, justru yang tidak ada efeknya itu harus kita pertanyakan. Sebagai contohnya kita minum obatpun harus ada rekasinya atau anak bayi yang divaksin polio, cacarpun setelahnya pasti ada efek demam, justru itu yang bagus,” tegas Sekda.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, unsur Forkopimda Tubaba, Asisten I,II,III, Inspektorat, Kepala BPBD, Kadis Kesehatan, Kadis Kominfo, Kepala DPMT, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kadis Sosial, Kepala Disdukcapil, Kepala Dispora, Kadis Koperindag, Kasat Pol PP, Kepala BPKAD, Kabag Tapem dan seluruh camat se-Kabupaten Tubaba.
Sementara pada kegiatan vaksinasi pelajar oleh Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Lampung, Selasa (19/10) lalu, Kepala Dinas Kesehatan, Majril, S.Kep.Ns.MM, mengungkapkan tidak sinkronnya data capaian vaksinasi di Tubaba karena TNI, Polri, dan BIN memiliki laporan internal melalui sistem P-Care sehingga data tersebut tidak masuk dalam data kabupaten.
“Masalahnya, pihak Polri pelaporan P-Care masuk di data Polda Lampung dan TNI masuk data pelaporan di Kodim 0412 Lampung Utara. Ini membuat data realisasi vaksin tidak sama. Sementara kalau data provinsi kami laporkan sesuai dengan realisasi dosis yang kami suntikkan ke masyarakat,” ungkap Majril. (Arie/leni)