Rupiah Melemah, DPR: Pengusaha Harus Tukar Dolar ke Rupiah

Redaksi

Rabu, 5 September 2018 - 14:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: Ilustrasi/Istimewa)

(Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Lampung (Netizenku.com) : Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sudah nyaris Rp 15.000. Sebab itu, Pemerintah Indonesia diminta serius untuk menangani pelemahan nilai tukar rupiah ini.

Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng menilai ada dua hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan rupiah.

Pertama secara jangka pendek, pemerintah harus tegas untuk menggerakkan masyarakat secara massal menjual dolar AS, menukar dalam bentuk rupiah.

\”Mereka harus panggil semua elemen-elemen bangsa yaitu pengusaha yang punya komponen ekspor. Mereka punya banyak dolar AS,\” terangnya, Rabu (5/9/2018).

Baca Juga  Rupiah Masih Lemah, 1 Dolar AS Dihargai Rp 14.905

Menurut informasi yang diperolehnya, devisa hasil ekspor yang masuk ke Indonesia mencapai 90%.

Namun dari dolar AS yang masuk itu hanya sekitar 15% yang ditukarkan kembali dalam bentuk rupiah.

Untuk itu pemerintah harus tegas terhadap para eksportir agar menukarkan kembali dolar AS ke rupiah. Caranya dengan mengeluarkan kebijakan.

\”Pemerintah harus membuat keputusan entah itu Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) atau peraturan pemerintah, bahwa devisa ekspor harus dikembalikan ke rupiah apabila sumbernya dari rupiah,\” imbuhnya.

Baca Juga  Pendapatan Sektor Pajak Balam Naik 7 Persen

Menurut Mekeng sebagian besar dari para eksportir juga memperoleh modal dari pinjaman dalam negeri dalam bentuk rupiah.

Sudah seharusnya mereka ketika mendapatkan dolar AS kembali menukarkan ke rupiah.

Untuk menunjang hal itu, menurut Mekeng, Bank Indonesia (BI) juga perlu mengeluarkan kebijakan dalam hal mempermudah swap mata uang.

\”Supaya orang tertarik jual dolar AS, kasih fasilitas swap yang murah. Atau misalnya dia butuh dolar AS kapan lagi, tiga bulan lagi, siapkan fasilitas swap buat dia. Jadi kebutuhan dolar AS bisa direm,\” tegasnya.

Baca Juga  Timezone Indonesia Sebarkan Senyum di Hari Anak Nasional

Presiden Joko Widodo, kata Mekeng, juga perlu mengumpulkan para pelaku pasar, perbankan dan investor untuk berdiskusi bagaimana menanggulangi kondisi saat ini.

Sementara untuk upaya jangka panjang, pemerintah harus benahi defisit transaksi berjalan.

\”Kami minta presiden lebih tegas, tidak bisa lagi hanya mengimbau. Kan banyak tuh eksportir yang pinjam duit, OJK dan BI pasti punya datanya,\” ujarnya. (dtc/lan)

Berita Terkait

Telkomsel Pelopori Micro Drama di Indonesia Melalui Kerja Sama dengan FlexTV
KPK Apresiasi OJK Inovasi Penguatan Integritas Organisasi Berkelanjutan
Paket Internet RoaMAX Jepang: Solusi Praktis Berinternet di Negeri Sakura
Program SISS Telkomsel Bawa Tiga Film Tayang di JAFF 2024
Telkomsel Hadirkan Program “Digosok Hepi” Berhadiah Total 1 Miliar
YBM PLN Gandeng Korem 043 Garuda Hitam Salurkan Program Bedah Rumah
PGN Kerahkan Satgas Nataru 2024, Pastikan Kehandalan Penyaluran Gas Bumi
Paket RoaMAX Umroh Telkomsel Solusi Layanan Komunikasi di Tanah Suci

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 13:52 WIB

Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Konektivitas, Pj. Gubernur Samsudin Resmikan Rute Penerbangan Way Kanan – Jakarta

Rabu, 18 Januari 2023 - 18:19 WIB

Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga Pakuanratu Manfaatkan Perkarangan

Senin, 27 Desember 2021 - 17:57 WIB

Cuaca Buruk Diprakirakan Melanda Pergantian Tahun

Kamis, 30 Juli 2020 - 10:12 WIB

EVP Divre IV: Peresmian Bangunan Baru Stasiun Waytuba Buka Ekonomi Masyarakat

Jumat, 17 Juli 2020 - 20:59 WIB

Arinal Tebar Bibit Ikan di Sungai Tiuh Negara Batin

Kamis, 19 September 2019 - 05:01 WIB

Rail Clinic PT KAI Divre IV Baksos di Negeri Agung

Jumat, 26 Juli 2019 - 16:26 WIB

Warga Bantaran Rel Blambangan Pagar Nikmati Rail Clinic

Kamis, 7 Februari 2019 - 13:54 WIB

3.414 Keluarga di Blambangan Umpu Terima Bantuan PKH

Berita Terbaru