Lampung (Netizenku.com) : Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sudah nyaris Rp 15.000. Sebab itu, Pemerintah Indonesia diminta serius untuk menangani pelemahan nilai tukar rupiah ini.
Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng menilai ada dua hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan rupiah.
Pertama secara jangka pendek, pemerintah harus tegas untuk menggerakkan masyarakat secara massal menjual dolar AS, menukar dalam bentuk rupiah.
\”Mereka harus panggil semua elemen-elemen bangsa yaitu pengusaha yang punya komponen ekspor. Mereka punya banyak dolar AS,\” terangnya, Rabu (5/9/2018).
Menurut informasi yang diperolehnya, devisa hasil ekspor yang masuk ke Indonesia mencapai 90%.
Namun dari dolar AS yang masuk itu hanya sekitar 15% yang ditukarkan kembali dalam bentuk rupiah.
Untuk itu pemerintah harus tegas terhadap para eksportir agar menukarkan kembali dolar AS ke rupiah. Caranya dengan mengeluarkan kebijakan.
\”Pemerintah harus membuat keputusan entah itu Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) atau peraturan pemerintah, bahwa devisa ekspor harus dikembalikan ke rupiah apabila sumbernya dari rupiah,\” imbuhnya.
Menurut Mekeng sebagian besar dari para eksportir juga memperoleh modal dari pinjaman dalam negeri dalam bentuk rupiah.
Sudah seharusnya mereka ketika mendapatkan dolar AS kembali menukarkan ke rupiah.
Untuk menunjang hal itu, menurut Mekeng, Bank Indonesia (BI) juga perlu mengeluarkan kebijakan dalam hal mempermudah swap mata uang.
\”Supaya orang tertarik jual dolar AS, kasih fasilitas swap yang murah. Atau misalnya dia butuh dolar AS kapan lagi, tiga bulan lagi, siapkan fasilitas swap buat dia. Jadi kebutuhan dolar AS bisa direm,\” tegasnya.
Presiden Joko Widodo, kata Mekeng, juga perlu mengumpulkan para pelaku pasar, perbankan dan investor untuk berdiskusi bagaimana menanggulangi kondisi saat ini.
Sementara untuk upaya jangka panjang, pemerintah harus benahi defisit transaksi berjalan.
\”Kami minta presiden lebih tegas, tidak bisa lagi hanya mengimbau. Kan banyak tuh eksportir yang pinjam duit, OJK dan BI pasti punya datanya,\” ujarnya. (dtc/lan)