Bandarlampung (Netizenku.com): Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung mendorong pemerintah daerah untuk mengedukasi dan merehabilitasi medis para penyintas Covid-19 yang mengalami long covid.
Long covid adalah kondisi tak normal yang bisa terjadi pasca-sembuh dari Covid-19. Long covid menyebabkan penyintas Covid-19 merasakan sejumlah gejala infeksi virus corona dalam jangka lama.
Ketua IDI Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M. Biomed mengatakan hampir 60 persen penyintas Covid-19 mengalami long covid. Sehingga pemerintah perlu menggalakkan edukasi dan rehabilitasi medis.
“Gejala long Covid setiap penyintas berbeda-beda, saya alami hipertensi, istri saya hiperteroid. Begitu juga teman lainnya alami gejala berbeda-beda, sehingga rehabilitasi medis pasca Covid-19 itu harus mulai digalakkan,” kata dr Aditya saat dihubungi di Bandarlampung, kemarin.
Aditya merupakan penyintas Covid-19 usai mengikuti vaksinasi dosis satu bersama Forkopimda Kota Bandarlampung.
Menurut dia, selain rehabilitasi medis, para penderita long covid juga perlu dilakukan rehabilitasi psikologis karena mental illness penyintas Covid-19 terganggu, seperti depresi hingga stress.
“Jadi penyembuhan tidak hanya fisik saja namun juga penyembuhan mental atau kejiwaan perlu dilakukan,” ujar dia.
Kepala UTD PMI Lampung ini berharap penyintas Covid-19 lebih aktif lagi berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala long covid, karena walaupun sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan swab PCR, namun virus masih ada di organ dalam.
“Jangan sampai ketika kasus baru Covid-19 telah menurun, namun long covid mengalami lonjakan. Sehingga Pemda juga harus mengantisipasi hal tersebut,” tutup dia. (Josua)