LEIF 2025: Momentum Lampung Unjuk Ramah Investasi dan Berupaya Mengalirkan Energi dari Ladang ke Dunia

Ilwadi Perkasa

Senin, 3 November 2025 - 17:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Optimisme ekonomi Lampung memuncak melalui penyelenggaraan Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025 di Jakarta, Selasa,  4 November 2025. Ajang ini mempertemukan Pemerintah Provinsi Lampung dengan 130 calon investor dari 46 negara, bersama asosiasi pengusaha nasional, lembaga keuangan, dan kementerian terkait. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani dan sejumlah pejabat dipastiskan hadir.

LEIF 2025 bukan sekadar forum bisnis, tetapi panggung diplomasi ekonomi daerah. Lampung menampilkan diri bukan hanya sebagai lumbung pangan dan energi, melainkan sebagai kawasan investasi masa depan yang modern, hijau, dan kompetitif di tingkat global.

Pertumbuhan ekonomi Lampung hingga pertengahan 2025 tercatat 5,05 persen, sedikit di atas rata-rata nasional. Capaian ini menjadi sinyal bahwa fondasi ekonomi Lampung semakin kuat, didukung sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi yang tetap solid meski tekanan global masih terasa. Inflasi juga terkendali di kisaran 1,20 persen (yoy) pada Oktober 2025, menunjukkan daya beli masyarakat yang stabil di tengah peningkatan aktivitas ekonomi.

Di forum LEIF 2025, pemerintah provinsi menawarkan sejumlah proyek unggulan yang mencerminkan arah transformasi ekonomi baru Lampung, yakni Bakauheni Harbour City, simbol integrasi ekonomi pariwisata dan logistik di gerbang Sumatera, Bandar Lampung Agripark, pusat inovasi agribisnis dan industri pangan modern, PLTS Bendungan Way Jepara, representasi komitmen Lampung terhadap energi bersih dan Kawasan Kota Baru Provinsi Lampung, rancangan pusat pemerintahan dan ekonomi masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, yang paling menarik perhatian investor adalah potensi besar energi bioetanol berbasis singkong. Dengan kapasitas produksi singkong yang melimpah, Lampung siap menjadi sentra energi hijau nasional. Secara teknis, satu ton singkong dapat menghasilkan hingga 200 liter etanol, energi bersih yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada fosil, tetapi juga membuka jalan bagi kesejahteraan petani. Dari ladang singkong di Lampung Tengah hingga pabrik pengolahan di Lampung Timur, “dari ubi ke energi” kini bukan sekadar slogan, melainkan arah baru ekonomi pedesaan.

Investasi yang masuk sejauh ini memperkuat sinyal optimisme. Hingga triwulan III 2025, realisasi investasi Lampung mencapai Rp12,95 triliun, melampaui target tahunan Rp10,76 triliun. Kontribusi terbesar datang dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp10,83 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp2,12 triliun. Lebih dari 16 ribu proyek telah berjalan dan menyerap 18.645 tenaga kerja, menandakan bahwa pertumbuhan Lampung tidak hanya tercatat di angka, tetapi juga dirasakan di lapangan.

Investor dari Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Tiongkok turut memperkuat kehadiran mereka di Lampung, terutama di sektor energi terbarukan, pertanian modern, dan pengolahan hasil bumi. Dukungan BUMN seperti Pertamina Geothermal Energy dan PLN mempertegas komitmen menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Dengan surplus perdagangan luar negeri yang mencapai US$427,68 juta pada September 2025, Lampung ibarat perahu dagang yang mengembang layar, menandai kepercayaan diri baru di tengah arus global.

Gubernur Mirzani Djausal menegaskan, arah ekonomi Lampung kini bertumpu pada hilirisasi, inovasi, dan keberlanjutan. “Kita ingin Lampung tumbuh dengan nilai tambah tinggi, dari desa hingga pasar dunia,” ujarnya.

Momentum LEIF 2025 menjadi tonggak bahwa Lampung tidak sedang menunggu perubahan, tetapi berupaya memimpinnya. Dengan energi baru dari etanol, fondasi ekonomi hijau, dan kepercayaan investor global, Lampung menatap masa depan dengan layar terbentang dan arah yang jelas. Menjadi simpul ekonomi baru di Indonesia bagian barat, tempat pertumbuhan dan keberlanjutan berpadu dalam harmoni.***

 

 

Berita Terkait

Ketika Modal Menyala, Ekonomi Lampung Bernyawa
Catatan Penting Ekonomi Lampung 2025: Pertanian Menggeliat, Industri Bertunas, Lampung Menegaskan Diri sebagai Poros Ekonomi Sumatera
IPM Lampung 2025 Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat
PT BTB Gandeng IJP Lampung Sosialisasikan Penyesuaian Tarif Tol Bakter
Pasar Kerja Lampung Tetap Stabil, Meski TPT Sedikit Meningkat
IPM Lampung Naik Jadi 73,98 pada 2025 Pertanda Perbaikan Mutu Hidup Semakin Merata
Ekonomi Lampung Triwulan III 2025 Tumbuh 5,04 Persen: Ekspor Menguat, Inflasi Terkendali, Pertanian Perlu Dukungan
IPM Naik, Kerja Menguat: Lampung Menuju Pertumbuhan Inklusif

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 08:37 WIB

Ketika Modal Menyala, Ekonomi Lampung Bernyawa

Jumat, 7 November 2025 - 18:39 WIB

Catatan Penting Ekonomi Lampung 2025: Pertanian Menggeliat, Industri Bertunas, Lampung Menegaskan Diri sebagai Poros Ekonomi Sumatera

Jumat, 7 November 2025 - 13:25 WIB

IPM Lampung 2025 Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 13:20 WIB

PT BTB Gandeng IJP Lampung Sosialisasikan Penyesuaian Tarif Tol Bakter

Jumat, 7 November 2025 - 04:33 WIB

Pasar Kerja Lampung Tetap Stabil, Meski TPT Sedikit Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 04:18 WIB

Ekonomi Lampung Triwulan III 2025 Tumbuh 5,04 Persen: Ekspor Menguat, Inflasi Terkendali, Pertanian Perlu Dukungan

Jumat, 7 November 2025 - 02:23 WIB

IPM Naik, Kerja Menguat: Lampung Menuju Pertumbuhan Inklusif

Kamis, 6 November 2025 - 16:03 WIB

DPRD Lampung Tegaskan Pabrik Wajib Patuhi Harga Acuan Singkong

Berita Terbaru

Pertumbuhan ekonomi - Ilustrasi - Freepik

Ekonomi

Ketika Modal Menyala, Ekonomi Lampung Bernyawa

Sabtu, 8 Nov 2025 - 08:37 WIB

Lampung

IPM Lampung 2025 Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat

Jumat, 7 Nov 2025 - 13:25 WIB