Liwa (Netizenku.com): Dinas Sosial Lampung Barat, bertindak cepat terkait laporan LSM, bahwa di Pekon Hujung kecamatan Belalau, ada warga kurang mampu dan terlantar. Setelah dilakukan kunjungan langsung ternyata benar, dan Dinas Sosial melakukan reaksi cepat.
\”Setelah mendapat laporan dari LSM, kami langsung menerjunkan tim yang dipimpin Kabid Rehabilitasi Sosial dinas Sosial, yang didampingi aparat kecamatan, aparat pekon dan TKSK Belalau,\” kata Sekretaris Dinas Sosial setempat, Danang Hari Suseno, Senin (23/9).
Dijelaskan Danang, berdasarkan hasil turun ke lapangan diketahui tiga orang terlantar, tetapi satu orang dinyatakan hilang sudah 40 hari, sementara dua diantaranya dari yang merupakan kakak beradik, terdapat kelainan fisik dan kelainan jiwa.
\”Satu diantara warga terlantar tersebut dinyatakan hilang, walaupun sudah dicari oleh warga dan pihak kepolisian tetapi belum juga ditemukan, sementara dua kakak beradik tersebut secepatnya akan dilakukan penanganan,\” jelas Danang.
Belum dapat ditangani secara langsung ujar Danang, karena keduanya tidak memiliki administrasi kependudukan, maka diminta kepada pihak aparat pekon dan kecamatan untuk segera mengurus, dan selajutnya dinas Sosial akan memfasilitasi pembuatan BPJS.
\”Kedua warga tersebut secepatnya akan kami bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk dilakukan pengobatan, setelah seluruh administrasi kependudukan selesai, dan secepatnya akan kita buatkan kartu BPJS,\” jelasnya.
Sementara, Mat Yasin (60) warga Pekon Muara Jaya I kecamatan Kebun Tebu, yang hidup sebatang kara, saat ini sudah mendapat perawatan di RSUD Alimudin Umar Liwa, untuk mendapatkan penangan medis, sebelum di rujuk ke Panti LKSA Srikandi Lampung Tengah.
\”Pak Mat Yasin, yang hidup terlantar dan hidup sebatang kara, sesuai kesepakatan dengan aparat pekon, kecamatan dan Puskesmas Kebun Tebu saat ini sudah di rawat di RSUD Alimudin Umar, untuk menyembuhkan sakit yang sudah lama di derita dan juga akibat mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu,\” kata Danang.
Menurut Danang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panti LKSA Lampung Tengah, dan mereka bersedia untuk menampung dan merawat, tanpa dipungut biaya, dengan syarat mereka akan menerima apabila kondisi warga tersebut sehat secara fisik.
\”Alhamdulillah pihak Panti LKSA Srikandi sudah bersedia menampung dan merawat pak Mat Yasin, tanpa dipungut biaya, tetapi kalau ada pihak dermawan yang akan menyumbang mereka menerima, dan tentu kesediaan mereka setelah ada kesepakatan tertulis bahwa apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tidak ada pihak yang dapat menuntut Panti Asuhan Srikandi,\” kata Danang. (Iwan)