Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Besaran asumsi penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) senilai Rp690,334 miliar dalam Kebijakan Umum (KUA) serta Rancangan Prioritas Dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022, masih mengacu Permendagri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2022.
Dalam proyeksi Pendapatan Daerah tersebut belum mengakomodir anggaran dari Pemerintah Pusat berupa besaran Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID), dan masih mengacu dengan penerimaan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2021.
“Memang terkesan ada penurunan jika dibandingkan dengan Pendapatan Daerah dalam Raperda APBD Perubahan tahun 2021 yang mencapai Rp920,184 miliar, sementara dalam KUA-PPAS APBD tahun 2022 Pendapatan Daerah hanya mencapai Rp690,334 miliar. Ini dikarenakan dalam penyusunan anggarannya dalam KUA-PPAS masih mengacu kepada Permendagri nomor 27 tahun 2021,” terang Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tubaba, Mirza Irawan didampingi Kabid Anggaran Indra Ahmadi, kepada Netizeku.com, Kamis (2/9)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, dalam penyusanan KUA-PPAS APBD Tahun 2022, Pemkab Tubaba belum memasukkan penerimaan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID), dan besaran Dana Alokasi Umum (DAU) yang dikucurkan dari Pemerintah Pusat.
“Penyusunan anggaran ini masih mengacu kepada penerimaan DAU tahun sebelumnya. Sementara angka penerimaan dana DAK, DID untuk tahun 2022 belum boleh dimasukkan karena belum ada rilis dari Kementerian Keuangan,” ulasnya
Pemkab Tubaba, lanjut dia, berharap ada penambahan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022 mendatang. Sebab, tahun ini Pemkab Tubaba turut melaksanakan penerimaan CPNSD dari formasi umum dan P3K.
“Harapannya tahun 2022 ada penambahan DAU untuk menggaji para CPNS dan P3K penerimaan tahun ini, jika tidak ada penambahan otomatis akan membebani keuangan daerah. Sementara kebutuhan anggaran untuk gaji pegawai di Tubaba tahun saja mencapai Rp55-60 miliar perbulan,” tuturnya.
Sementara Wakil Bupati Tubaba, Fauzi Hasan mengatakan bahwa tahun 2022 merupakan tahun kelima dari upaya pencapaian Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tubaba Tahun 2017–2022.
“Tema Pembangunan Kabupaten Tubaba Tahun 2022 adalah “Peningkatan Kualitas SDM dan Pemulihan Ekonomi untuk Tubaba Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing”,” kata Fauzi Hasan pada paripurna penyampaikan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2022 dan Penyampaian Raperda APBD Perubahan tahun 2021 pada Rabu (1/9) lalu.
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi tersebut, maka pembangunan Kabupaten Tubaba Tahun 2022 diprioritaskan pada, (1) Pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat, jaring pengaman nasional dan pengembangan ekonomi rakyat kreatif, (2) Pembangunan SDM Yang Berkarakter Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Dasar, (3) Pengembangan Ekowisata dan Pelestarian Budaya, (4) Pengembangan Infrastruktur, dan (5) Reformasi Birokrasi.
“APBD Kabupaten Tubaba tahun 2022 tetap memprioritaskan infrastruktur. Sementara akibat pandemi Covid-19 kita juga akan prioritaskan bidang kesehatan, dan perekonomian masyarakat khususnya UMKM,” singkatnya. (Arie/leni)