Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat ke tiyuh-tiyuh di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), menjadi salah satu keberkahan bagi masyarakat tiyuh.
Di sisi lain, DD tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah tiyuh dalam meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan, sebagaimana yang telah diamanatkan di dalam peraturan perundang-undangan.
\”Supaya terwujud tata kelola keuangan desa yang transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran, para aparatur tiyuh juga harus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangannya,\” kata Wakil Bupati Tubaba, Fauzi Hasan, SE.,MM, saat memberikan sambutan di hadapan anggota DPR-RI, Ir Junaidi Auli, Waka II DPRD Tubaba, S Joko Kuncoro, Kepala BPKP Provinsi Lampung, Perwakilan Dirjen PMD, para pejabat eselon, para camat para kepala tiyuh pada acara Workshop Pengelolaan Dana Desa yang Cepat, Tepat, dan Terpadu sebagai Upaya Penanganan Dampak Ekonomi Covid-19, berlangsung di Ruang Rapat Umum Bupati setempat, Panaragan, Kamis (5/11).
Workshop yang mengusung tema Pengelolaan DD yang cepat, tepat, dan terpadu sebagai upaya penanganan dampak ekonomi akibat Covid-19, wakil bupati memaparkan penggunanaan DD untuk pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) gelombang I dan II untuk masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kabupaten setempat mencapai Rp21,234 miliar.
\”Sementara tahun ini Tubaba mendapat kucuran DD mencapai Rp90,895 miliar yang disalurkan ke 93 tiyuh di Tubaba. Untuk penanganan Covid-19 khususnya BLT senilai Rp21,234 miliar, dan upaya pencegahan melalui bidang penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak senilai Rp4,650 miliar yang dipergunakan untuk pembelian masker, rumah isolasi, tempat cuci tangan, handsanitizer, penyemprotan disinfektan, sabun cuci tangan, dan operasional relawan Covid-19 di tiyuh-tiyuh,\” ulasnya. (Arie/len)