Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba) mengajukan bantuan ventilator (alat bantu pernafasan) ke DPR RI melalui Fraksi Partai Gerindra di Jakarta.
Permohonan bantuan tersebut dimaksudkan guna mencukupi kebutuhan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tubaba, dan sebagai langkah antisipasi jika ada lonjakan kasus Covid-19 di bumi Ragem Sai Mangi Wawai.
Kepala Dinas Kesehatan Tubaba, Majril, S.Kep,Ns,MM, mengatakan pengajuan permohonan bantuan tersebut dilakukan karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah dalam memenuhi alat kesehatan di RSUD pada tahun ini, sementara alat kesehatan berupa ventilator tersebut juga sangat dibutuhkan dalam perawatan pasien yang terkonfimasi positif Covid-19.
\”Minggu lalu ada 6 kabupaten yang mendapatkan alat ventilator dari Fraksi Gerindra di DPR RI melalui Pemprov Lampung, sehingga kami juga berupaya dengan mengajukan proposal ke DPR RI melalui Fraksi Gerindra tersebut. Mudah-mudahan yang kita ajukan ini dapat terwujud,\” kata dia, Rabu (23/9).
Majril menambahkan, saat ini kasus virus Corona atau Covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung masih belum mereda, bahkan di beberapa kabupaten/kota hingga dua pekan di bulan September ini selalu ada penambahan kasus.
\”Permohonan bantuan alat ventilator ini sebagai antisipasi jika ada penambahan kasus Covid-19 di Tubaba, sehingga ketika ada kasus langsung tertangani,\” ulasnya.
Menurutnya, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Tubaba sejak Maret hingga September 2020 tidak terlalu tinggi, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang dalam sebulan terakhir meningkat cukup signifikan.
Sebab, dari Maret-April 2020 saat pertama kali warga Tubaba terkonfimasi positif Covid-19 yaitu dari kluster Gowa sebanyak 4 orang, dalam dalam kurun waktu dari Juli-September ada penambahan 10 kasus terkonfirmasi Covid-19 yang kesemuanya dari kluster Jakarta. Sehingga jumlah kasus Covid-19 di Tubaba semuanya berjumlah 14 orang dan setelah dilakukan penatalaksanaan penyembuhan diisolasi di RSUD Tubaba semua dinyatakan sembuh dan non kasus kematian.
\”Alhamdulillah, semuanya sembuh setelah dilakukan isolasi dan dirawat di RSUD Tubaba, mereka semua kini sudah kembali ke rumah masing-masing. Semoga di Tubaba tidak mengalami lonjakan kasus,\” harapnya.
Kendati demikian, Majril tetap meminta masyarakat waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, melalui gerakan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta menjaga jarak dengan orang lain saat berinteraksi. Hal ini guna mencegah penularan yang masif dan cepat jika ada orang yang membawa virus Covid-19 di masyarakat.
\”Selain dengan 3M, pencegahan penularan virus juga bisa dilakukan dengan meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh melalui makan makanan bergizi seimbang, rajin berolah raga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta mengonsumsi berbagai vitamin/suplemen jika tubuh sedang lelah,\” ujarnya.
Terkait fasilitas ruang rawat inap/ruang isolasi di RSUD Tubaba, Majril juga mengungkapkan, bahwa untuk ketersediaan ruangan sudah cukup memadai, berjumlah 11 unit ruangan dengan tempat tidur. Tapi untuk peralatan memang masih sangat terbatas, terutama alat-alat untuk penanganan jika terjadi kegawatdaruratan nafas.
Diketahui, bahwa Covid-19 ini menyerang saluran pernafasan/sistem pernafasan, oleh karena itu kebanyakan pasien yang terkonfirmasi positif jika timbul gejala rata-rata batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokan dan sesak nafas, akibat tersumbatnya saluran pernafasan karena banyaknya sekret/lendir, maka dibutuhkan alat ventilator. (Arie/len)