Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Malam puncak Tubaba Art Festival (TAF)#5 akan digelar secara tertutup dengan hanya mengundang lima puluh tamu undangan. Pembatasan ini mempertimbangkan situasi pandemi di mana kondisi belum sepenuhnya normal.
Namun demikian, publik umum tetap akan menyaksikan kemeriahan malam puncak TAF secara live streaming melalui kanal youtube: Kominfo Tubaba.
“Malam puncak TAF akan digelar pada Minggu 14 September 2021 pukul 19:30 WIB di Penyusuan Nughik (Rumah Baduy), kawasan Uluan Nughik, Panaragan,” ungkap Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tubaba Mansyur Yusuf, Minggu (14/11).
Mansyur menjelaskan, dalam penutupan TAF akan menampilkan sejumlah acara yang menarik, kelompok MRMNMRS, grup yang digawangi pemuda Tubaba, Panji (Bass), bersama dua koleganya Ibev (vocal) dan Steven (Drum) akan menggebrak pada awal acara. Mereka adalah grup yang unik, dengan menghilangkan instrumen gitar pada musik mereka, mereka luwes dalam memainkan kombinasi musik: blues, funk, jazz, pop, groove dan lain-lain.
“Single terbaru mereka “Forgive Us” salah satu versi video clipnya berlokasi di Tubaba, berkolaborasi dengan pelatih serdam Sekolah Seni Tubaba, Edythia Rio,” jelasnya.
Penampilan menarik selanjutnya, kata dia, adalah “Musik Batu” sebuah instrumen batu yang dimainkan oleh 15 anak-anak Tubaba. Instrumen dan komposisi digarap oleh komposer Romy Jaya Saputra, secara keilmuan instrumen ini diambil Romy dari maestro musik Asep Nata (Jawa Barat).
“Batu dalam instrumen ini memanfaatkan dari batu sungai, dibentuk menjadi lempengan berbagai varian ukuran. Sistem dengan tangga nada Do=G, memiliki 4 range nada sederhana: low, mid-low, mid-high dan high. Secara total memiliki 7 rangkaian nada , dimainkan dengan cara dipukul dengan bilahan batu yang lebih kecil, komposisi musik dari instrumen musik baru Tubaba menjanjikan satu penampilan yang mengesankan,” ulas Mansyur.
Sementara komposisi dengan karakter kolaborasi kultural akan tersaji dalam pementasan “Duel Suling”. Musisi Edythia Rio dan Romy Jaya Saputra masing-masing akan memainkan alat tiup Serdam (Lampung) dan Suling (Sunda). Sungguhpun komposisi ini memiliki judul “Duel” tapi yang terdengar adalah komposisi musikal yang saling melengkapi dan dinamis.
“Seluruh rangkaian acara akan diakhri dengan penampilan musik dari penyanyi belia dan berbakat “Dere”. Dere akan menghibur penonton dengan tiga singel yang telah akrab di telinga jutaan pecinta musik di Indonesia: Kota (2020), Tanya (2020) dan Berisik ( 2021). Lagu yang disebut terkahir mengambil syuting di beberapa titik lokasi di Tubaba beberapa waktu yang lalu,” tambah Direktur Festival TAF, Semi Ikra Anggara.
Diketahui, TAF# 5 digelar secara hibrid: daring dan luring, melibatkan setidaknya 200 seniman, baik dari Tubaba, maupun seniman luar kota dan mancanegara. Gelararan tahunan Disporapar Tubaba kali ini merupakan bagian dari platform Indonesiana Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Kemendikbud Ristek Republik Indonesia. (Arie/leni)