Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Kerusuhan massa terjadi saat pelaksanaan Pemilihan Kepalo Tiyuh Serentak tahun 2021 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba).
Hal itu tergambar dalam simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Tiyuh (Pilkati) yang dilaksanakan di Lapangan Kelurahan Panaragan Jaya samping Mapolres Tubaba, Selasa (23/11).
Simulasi tersebut langsung dihadiri oleh Kapolres Tubaba, AKBP Sunhot P Silalahi, S.IK,M.M, bupati yang diwakili Sekda, Ir. Novriwan Jaya SP, Danramil Tulangbawang Tengah dan Tulangbawang Udik, Danki Brimob Kompi III Batalyon B Pelopor Tuba, Iptu Darwanto, SH, Kajari Tuba diwakili oleh Doan Adyaksa SH, MH, kepala OPD di lingkup Pemkab, PJU Polres Tubaba, para camat, personel Polres, Personil Kodim 0412 LU, dan panitia Pilkati.
AKBP Sunhot P Silalahi mengatakan, situasi pengamanan Pilkati serentak sudah dipersiapkan, namun sebagai aparat keamanan terutama TNI dan Polri, dan Pemerintah Daerah, khususnya kepanitiaan dari tingkat tiyuh sampai tingkat kabupaten tidak mau Pilkati serentak ke depan berjalan tidak sebagaimana mestinya, sehingga semua aturan-aturan kepanitiaan pelaksanaan dan bagaimana sistem pengamanan harus direncanakan dengan baik sejak dini.
“Simulasi ini juga bertujuan mengingatkan kepada personel tentang prosedur yang nantinya akan berjalan di TPS Pilkati. Dan juga mengingatkan anggota, bagaimana tata cara menangani permasalahan yang mungkin saja terjadi saat Pilkati nantinya,” kata kapolres.
Digelarnya acara simulasi Pilkati tersebut, lanjut Kapolres, dilengkapi dengan perlengkapan prosedur yang akan diaplikasikan di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti, kotak suara, papan penghitungan suara, dan hasil surat suara.
“Selain perlengkapan yang ada di TPS, simulasi ini juga menyertakan peserta pemilih, personel pengamanan, personel Linmas, panitia. Dalam simulasi ini kita peragakan ada sekelompok warga/massa yang tidak terima dengan hasil penghitungan suara tersebut,” ulasnya.
Kapolres menjelaskan, dalam sistem pengamanan Pilkati nantinya, di 1 TPS akan ditempatkan satu personel Polres Tubaba, dan empat Linmas.
“Namun, jika nantinya diduga ada kerawanan, maka di satu TPS bisa ditempatkan lebih dari satu personel Polres dan dua Linmas,” jelasnya.
Kapolres Tubaba berharap dengan digelarnya simulasi ini, personel siap menghadapi pengamanan pemilihan kepala tiyuh serentak di kabupaten ini. Untuk diketahui, pelaksanaan Pilkati tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab di tahun ini masih dalam masa pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus benar-benar dilaksanakan, dan harus ditegaknya, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan di setiap TPS juga harus disiapkan protokol kesehatan yang lengkap.
“Masyarakat juga sudah bisa menerima hasil voting, karena ada wadah yang disiapkan apabila ada sengketa atau ada kekurangan dalam penyelenggaraan ini, semoga Pilkati serentak tahun ini dapat berjalan aman, lancar, dan bermartabat,” harapnya.
Kapolres menyampaikan, pada saat pelaksanaan simulai pengamanan TPS, mengingatkan kembali gambaran situasi di lapangan, sehingga anggota dapat mengetahui dan bisa mengambil tindakan tepat untuk situasi yang tidak diinginkan.
“Apabila ada hal-hal yang dinilai perlu diambil tindakan, segera melapor ke Polres setempat, dan dicegah lebih awal agar tidak meluas,” cetusnya. (Arie/Leni)