Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Pemkab Tulangbawang Barat, melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) akan menggulirkan program diversifikasi pangan lokal di kabupaten setempat pada awal tahun 2021 ini.
Program ini bertujuan untuk mengantisipasi krisis pangan global dan ancaman kekeringan, penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal, mewujudkan ekonomi rakyat, dan mewujudkan SDM yang sehat, aktif, dan produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi dan seimbang serta aman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tubaba, Aprizal Puji Harapan, SH, mengatakan sasaran adalah menurunkan ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat lainnya, dan menumbuhkan UMKM pangan sebagai penyedia pangan.
\”Tahun ini akan kita gulirkan program diversifikasi pangan yang penyalurannya melalui kelompok tani,\” kata dia kepada Netizenku.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/2).
Menurutnya, program diversifikasi pangan digulirkan di wilayah Kabupaten Tubaba yang masuk rawan pangan, dengan memanfaatkan lahan, pekarangan warga yang belum dikelola secara optimal untuk ditanami tanaman yang kaya akan karbohidrat dan nilai gizi tinggi sehingga menjadi makanan alternatif terutama di masa pandemi Covid-19 ini.
\”Agar masyarakat tidak terpaku hanya pada satu jenis makanan pokok saja, sehingga dilakukan diversifikasi pangan lokal. Dan tujuan utama dari program ini adalah membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif,” ulasnya.
Masyarakat Indonesia di beberapa daerah, lanjut dia, diketahui masih terbiasa memakan komoditas pangan non beras, seperti jagung, ubi jalar, atau sagu sebagai makanan pokok sehari-hari. Tak hanya dari komoditas pangan, karbohidrat juga sebetulnya bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Konsumsi ragam sumber hayati tersebut berkontribusi kepada raga yang sehat dan kuat, serta otak yang cerdas.
“Untuk itu, berbagai program yang secara kontinyu juga akan kita lakukan dan selaras dengan program Pemerintah Pusat, seperti program pemanfaatan pekarangan yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang kemudian diperluas menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dengan peserta program tidak hanya Kelompok Wanita Tani (KWT) namun juga Karang Taruna, Santri dan Organisasi Pemuda lainnya,” tuturnya.
Pihaknya menargetkan program ini dapat terlaksana di awal tahun 2021 ini, diawali dengan melakukan seleksi kelompok tani calon penerima, melakukan cek lokasi, dan kemudian menyalurkan program tersebut,\”Ini program satu tahun, sehingga akan kita gulirkan di awal tahun, sehingga pada akhir tahun keberhasilan program ini akan kita ketahui, dan kita evaluasi untuk kelanjutan program tahun berikutnya,\” tutupnya. (Arie/len).