Bandarlampung (Netizenku.com): Harga tahu dan tempe diprediksi naik dalam beberapa bulan ke depan. Kenaikan harga tahu dan tempe ini merupakan imbas penurunan jumlah produksi kedelai di negara penghasil komoditas tersebut.
Indonesia masih mengimpor kedelai dari luar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kemendag bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, seperti dikutip dari Tempo.co.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Pangan Bandarlampung, I Kadek Sumartha, menjelaskan distribusi kedelai di kota berjuluk Tapis Berseri, sejauh ini, tidak terlalu bergejolak.
Hal ini disebabkan kedelai hanya dikonsumsi kalangan terbatas, tidak seperti minyak goreng yang dikonsumsi semua lapisan masyarakat dari pengusaha hingga ibu rumah tangga.