Pringsewu (Netizenku.com): Seorang pelajar kelas IX SMK di Kabupaten Pringsewu berinisial IFJ (17) diamankan Satuan Lalulintas Polres Pringsewu karena kedapatan membawa barang berbahaya saat melintasi Jalinbar Simpang Hotel Urban, Senin (6/12).
Kasat Lantas Polres Pringsewu, Iptu Ridho Grisyan Adi Dharya, mengatakan IFJ membawa barang berbahaya berupa gir sepeda motor yang dililit kain yang diduga akan digunakan untuk tawuran.
Iptu Ridho menuturkan, awalnya pelajar tersebut diberhentikan petugas lantaran tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motor sekira pukul 07.00 Wib.
Pada saat ditanya aparat, IFJ terlihat gelisah sehingga menimbulkan rasa curiga petugas.
“Saat diperiksa petugas ternyata di dalam tas yang dibawanya, pelajar tersebut membawa barang berbahaya berupa gir sepeda motor yang dililit dengan kain yang identik dengan peralatan yang sering dipergunakan pelajar saat tawuran,” terangnya mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, S.IK, M.IK di Mapolres setempat, Senin (6/12).
Karena memberikan penjelasan yang berbelit-belit, lanjut Iptu Ridho, maka pelajar tersebut langsung diamankan ke Mapolres Pringsewu guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Terhadap IFJ tersebut juga sempat dilakukan pemeriksaan urin dan hasilnya tidak terbukti mengandung zat narkotika,” jelasnya.
Saat diinterogasi, IFJ mengaku membawa alat berbahaya tersebut untuk berjaga-jaga dari orang yang berniat jahat terhadapnya.
“Ngakunya bawa alat itu untuk menjaga diri dari orang yang berniat jahat,” ungkap Iptu Ridho.
Lebih lanjut dia menerangkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dewan guru tempat IFJ bersekolah.
“IFJ tidak kami lakukan proses hukum dan hanya kami lakukan pendataan, pembinaan dan diserahkan kepada pihak sekolah,” terangnya.
Dalam kesempatan itu Iptu Ridho pun mengimbau supaya dewan guru lebih meningkatkan pengawasan kepada para siswa agar tidak membawa barang yang tidak berkaitan dengan pelajaran sekolah.
Apalagi barang-barang tersebut dapat membahayakan atau melukai orang lain ketika dipergunakan. Sehingga dapat mengakibatkan kejadian fatal.
Iptu Ridho juga mengimbau orangtua supaya lebih perhatian terhadap anak. Mengingat anak tidak hanya tanggungjawab guru, melainkan juga orang tua.
Pesan tersebut dia sampaikan untuk antisipasi agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti perkelahian antar siswa atau tawuran yang dapat menimbulkan korban. Baik korban materil maupun korban jiwa. (Reza)