Tulangbawang (Netizenku.com): Kegiatan proyek pengadaan Lat Kesehatan Set Promosi Kesehatan senilai Rp200 juta di Dinas Kesehatan Tulangbawang, melalui realisasi anggaran DAK guna peruntukan pencegahan Covid-19 tahun 2020 diduga fiktif.
Pasalnya kegiatan proyek pengadaan tersebut tidak jelas, lantaran Kepala Dinas Kesehatan, Patoni, dan kabidnya tidak mampu menjelaskan proyek tersebut, di tambah lagi hingga saat ini barang dari Proyek tersebut tidak ada, padahal di keuangan Pemkab Tulangbawang anggaran proyek tersebut sudah dicairkan sejak tiga bulan lalu.
Saat dikonfirmasi mengenai dugaan fiktif tersebut, Patoni tidak menampik dan tidak berkilah adanya dugaan fiktif tersebut.
Sebab menurut Patoni kegiatan proyek pengadaan Lat Kesehatan Set Promosi Kesehatan tersebut selain dirinya tidak mengetahui secara jelas, juga tidak paham akan adanya kegiatan proyek tersebut.
\”Langsung aja ke Aris Sandi ya soalnya Sandi semua yang mengelola proyek itu, saya ini tidak tahu apa-apa sebab semuanya saya serahkan ke Sandi,\” kilahnya.
Namun, saat ditanya mengenai kegiatan proyek pengadaan tersebut apakah benar ada dan untuk dipergunakan guna pencegahan penyebaran Covid 19 di Tulangbawang, Patoni menerangkan jika itu benar adanya.
\”Iya itu memang proyek untuk diperuntukkan guna Covid-19 di tahun ini, bahkan dikerjakan oleh pihak dinas kesehatan sendiri tentunya sesuai dengan sistem ya,\” terangnya.
Sedangkan Patoni menjelaskan sepengatahuannya, kegiatan proyek tersebut dibelikan barang-barang seperti untuk kebutuhan pencegahan penyebaran Covid-19, seperti masker pelindung mulut dan hidung, obat-obatan dan alat kesehatan APD.
\”Tetapi yang pasti barangnya ada, ya itu jenisnya dan sudah kami distribusikan ke Puskesmas-puskesmas di Tulangbawang Namun, kalau mau jelas hubungi saja Sandi ya, karena kalau saya ini tidak ada yang saya tutup tutupi kok,\” kilahnya lagi.
Sementara di tempat berbeda, Kepala Bidang Promkes Dinas Kesehatan Tulangbawang, Aris Sandi saat dikonfirmasi hal tersebut juga ikut berkilah lantaran dirinya mengaku jika proyek tersebut bukan di bidangnya yang melaksanakan, akan tetapi bidang sarana dan prasarana dinas kesehatan.
\”Tetapi ya sudah saya yang jelaskan karena perintah pak kadis, yang jelas barang ini ada dan ini bentuknya alat peraga Dinas Kesehatan bukan seperti yang dijelaskan pak kadis Patoni, karena kegiatan ini bukan untuk Covid-19 apalagi dibelikan alat untuk Covid-19,\” bebernya.
Sebab paket proyek ini lanjut Aris Sandi, yang mengerjakannya pihak perusahan Alkes sesuai spesifikasi dengan total anggaran sebesar Rp200 juta.
\”Tapi saya sendiri jujur saja belum pernah lihat barangnya, katanya pak Solihin bidang sarana dan prasarana saat saya tanya katanya barangnya ada di dalam gudang, tapi ya memang saya belum lihat sama sekali sampai saat ini, namun yang jelas apa yang dikatakan pak kadis itu salah,\” ungkapnya. (Armadan/len)