Lampung Selatan (Netizenku.com): Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Sahlan Syukur, menggelar sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) serta halal bihalal dengan puluhan masyarakat di Desa Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan, Jumat (13/5).
Dalam sambutannya, Sahlan Syukur mengatakan bahwa pelaksanaan IPWK kali ini sengaja dibarengi dengan halal bihalal bersama masyarakat lantaran masih berada di tengah bulan Syawal.
“Berhubung masih nuansa Syawal, sengaja kita barengi dengan halal bihalal. Halal bihalal itu manfaatnya banyak, salah satunya kita bisa saling memaafkan. Kalau ada tetangga yang tidak rukun, kemudian bertemu di sini, mbok ya saling memaafkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam butir sila ketiga dari pancasila, berbunyi persatuan Indonesia. Dari sini saja kita diamanatkan untuk akur. Gak boleh ribut-ribut antar tetangga. Harus guyub adem ayem,” tutur Sahlan.
Narasumber pertama, Ustaz Suparman Abdul Karim (Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Lampung), menjelaskan bahwa saling meminta maaf dan memaafkan adalah akhlak yang mulia.
Menurut dia kerukunan merupakan cara agar masyarakat tak terpecah belah. “Kalau masyarakat bersatu, gak bakal tuh bisa diadu domba. Jadi masyarakat aman tanpa ada saling benci dan cibir,” kata dia.
Sementara itu, narasumber kedua, Dadin Ahmadin (Politisi PDIP), menjelaskan bahwa pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang dapat mencegah perpecahan di tengah masyarakat.
“Butir-butir pancasila merupakan panduan terbaik dalam bernegara. Setelah Ramadhan kalau bisa ya tetap saling mengingatkan untuk sabar. Jangan hanya pas Ramadhan saja. Karena emosi dan marah membuat kita tersulut dalam hal yang mudharat.
Ada fenomena di mana kelompok-kelompok tertentu ingin merusak ketentraman. Membanding-bandingkan negara dengan agama. Padahal agama dan negara bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan. Kalau sekiranya ada bapak atau ibu yang melihat tetangganya agak menyimpang, ya langsung diingatkan dan ditanyakan. Jangan enak enggak enak kalau urusan begini. Semua demi masyarakat Indonesia yang kuat dan berdaulat,” pungkasnya.(Agis)