NU Kembali ke Khittah Jelang Pemilu 2024

Redaksi

Sabtu, 29 Januari 2022 - 11:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baliho Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, bersanding dengan baliho Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, di gerbang UIN Raden Intan Lampung, Bandarlampung, saat Muktamar Ke-34 NU, Rabu (22/12). Foto: Netizenku.com

Baliho Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, bersanding dengan baliho Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, di gerbang UIN Raden Intan Lampung, Bandarlampung, saat Muktamar Ke-34 NU, Rabu (22/12). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): PCNU Kota Bandarlampung mendukung penuh upaya PBNU mengembalikan khittah Nahdlatul Ulama (NU) dengan tidak terikat pada satu partai politik.

“PKB dilahirkan dari NU memang betul tapi keduanya memiliki pola hubungan yang sudah diatur. Itu yang ditegakkan oleh Ketua Umum PBNU,” ujar Ketua PCNU Kota Bandarlampung, Ichwan Adji Wibowo, Sabtu (29/1).

“Kalau menimbulkan tafsir menjelang Pemilu 2024 ya wajar saja,” lanjut dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bercermin dari tabayun yang dilakukan Ketua PCNU Sidoarjo dan PCNU Banyuwangi kepada Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menurut Ichwan PKB harus mengevaluasi dirinya.

Baca Juga; Gusdurian: PKB harus menjaga khittah NU 

Camat Telukbetung Selatan ini menjelaskan peristiwa yang terjadi di Jawa Timur. PKB melakukan konsolidasi dengan mengumpulkan struktural NU tanpa koordinasi atau komunikasi dengan PBNU.

“Saya kira ini cara yang keliru, kalau dibiarkan menjadi yurisprudensi yang kurang baik juga dan ditiru yang lain,” tegas dia.

Keputusan Gus Yahya dinilai sudah tepat untuk menegakkan dan mengatur pola hubung antara NU dan PKB, ke depan, lebih baik lagi.

“Soal-soal politik masih jauhlah 2024. NU di bawah solid, mayoritas kecenderungannya mendukung PKB tapi secara organisatoris tetap harus ditegakkan aturannya,” tutup dia. (Josua)

Berita Terkait

Pesan untuk Jakarta, “Ukur Ulang atau Kami Duduki!”
Otonomi Tanpa Dompet: Lampung Harus Berani Mandiri Fiskal (Jawaban Pasca Pemangkasan TKD)
Nasib Petani Singkong Lampung di Tengah Oligarki dan Kebijakan Mentan yang “Menjengkelkan”
Fiskal Ketat, Lampung Tak Ingin Sekadar Bertahan, Tapi Bertumbuh
Badai Proxy War Mengintai Fondasi Ekonomi Nasional
Jeritan Petani Singkong Lampung Ubah Arah Kebijakan Nasional
Jarnas.Indo Kecam DPR dan Pemerintah: Rakyat Tercekik, Elit Politik Malah Menikmati Fasilitas
Rakyat Vs Oligarki: Triga Lampung Kepung ATR/BPN dan Istana

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 18:02 WIB

Hari Pahlawan 2025, Wakapolres Pringsewu: Perjuangan Kini dengan Ilmu dan Pengabdian

Kamis, 6 November 2025 - 19:44 WIB

Curi Laptop dan Ponsel, Dua Remaja Pringsewu Ditangkap

Kamis, 6 November 2025 - 19:41 WIB

Kejari Pringsewu Fasilitasi Penyerahan Bantuan CSR Perpadi untuk Kelompok Tani 

Rabu, 5 November 2025 - 17:33 WIB

Korupsi LPTQ, Eks Sekda Pringsewu Dituntut 4 Tahun 9 Bulan Penjara

Rabu, 5 November 2025 - 17:19 WIB

Polres Pringsewu Gerebek Rumah di Pagelaran, Amankan Dua Warga Diduga Pakai Sabu

Rabu, 5 November 2025 - 11:55 WIB

Tiada Angin dan Hujan, Rumah Warga Margakaya Pringsewu Ambruk

Selasa, 4 November 2025 - 18:07 WIB

Polres Pringsewu Ungkap Kasus Pencurian Rumah Kosong

Senin, 3 November 2025 - 18:45 WIB

Sakit Hati kepada Istri, Pria di Pringsewu Cabuli Anak Tiri

Berita Terbaru

Lampung

Herman HN Tegaskan Komitmen NasDem Hadir untuk Rakyat

Selasa, 11 Nov 2025 - 14:18 WIB

Tulang Bawang Barat

Tubaba Ambil Langkah Tegas Selesaikan Masalah Agraria Eks Transmigrasi

Senin, 10 Nov 2025 - 21:40 WIB