Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung pada Maret 2025 masih 33 poin di atas titik impas. Namun laju pertumbuhannya sedikit tertahan, bahkan menurun dalam angka yang tipis. Situasi ini terjadi justru pada saat menjelang panen raya April ini. Ada indikasi daya beli petani menurun.
Bandarlampung (Progres.co.id): Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung selama Maret 2025 sebesar 133,17 atau turun 1,06 persen dibanding Februari 2025.
Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) selama Maret 2025 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,41 persen dibandingkan Februari 2025, dari 135,91 menjadi 136,47.
Untuk dipahami, data perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). NTP merupakan rasio antara IT (harga yang diterima petani) dengan IB ((harga yang dibayar petani) yang dinyatakan dalam persentase.
Sedangkan NTUP adalah rasio antara harga yang diterima petani dari hasil pertanian dengan harga yang dibayarkan petani untuk biaya produksi.
Dengan kondisi NTP yang turun, sebaliknya NTUP naik, dapat menunjukkan bahwa mulai ada gejala penurunan daya beli petani.
Penting bagi pemerintah di Lampung untuk mewaspadai situasi ini. Sebab kondisi yang lebih buruk bisa terjadi, yakni NTP dan NTUP turun bersamaan. Jika situasi itu terjadi dapat mengindikasikan bahwa harga produk pertanian turun, sedangkan biaya produksinya meningkat. Situasi ini pasti berdampak pada daya beli petani yang semakin menurun yang dipastikan berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Perkembangan NTP Lampung Maret 2025
NTP Provinsi Lampung turun 1,06 persen dibandingkan NTP Februari 2025 yaitu dari 134,59 menjadi 133,17.
Penurunan NTP pada Maret 2025 disebabkan oleh naiknya indeks harga yang dibayar petani lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang diterima petani.
Peningkatan indeks yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 2,49 persen dan indeks biaya produksi serta penambahan barang modal yang naik 0,44 persen.
Penurunan NTP Maret 2025 dipengaruhi oleh turunnya NTP di beberapa subsektor pertanian yaitu, subsektor tanaman pangan sebesar 0,89 persen, subsektor tanaman hortikultura yaitu 1,55 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,36 persen, subsektor peternakan sebesar 0,45 persen, dan subsektor perikanan tangkap sebesar 0,77 persen.
Sementara itu, NTP yang mengalami peningkatan yaitu subsektor perikanan budidaya sebesar 0,17 persen.