Siap-siap Harga Barang Melonjak Akibat Pajak Impor Naik

Redaksi

Sabtu, 8 September 2018 - 23:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: Ilustrasi/Istimewa)

(Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Lampung (Netizenku.com): Akibat gejolak ekonomi saat ini, ritel terkena dampak.

Selain dihantam penguatan dolar Amerika Serikat (AS), ritel ini juga dibebani dengan kebijakan pemerintah menaikkan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 atau pajak impor.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Tutum Rahanta mengatakan, dengan kondisi saat ini maka tidak bisa dihindari akan adanya kenaikan harga barang.

Baca Juga  Hingga Agustus 2018, Utang Pemerintah Rp 4.363 Triliun

\”Fluktuasi rupiah, PPh tambahan dan nilai tukar saja, apa akan terjadi kenaikan harga barang, pasti. Hanya saja secara gradual,\” tuturnya di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Para pemilik jaringan ritel, kata Tutum, juga masih menunggu keputusan dari para pemasok barang, khususnya ritel makanan dan minuman. Sebab ada beberapa bahan baku impor yang juga dinaikkan pajaknya.

Baca Juga  APBN Regional Lampung TKD Naik, Belanja K/L Menyusut, Ini Rincian Lengkapnya

Tutum menambahkan, para pemain ritel mau tak mau harus menerima kondisi saat ini. Namun dia berharap agar pemerintah juga melakukan perbaikan dari sisi pemberantasan pungli.

Sebab sesungguhnya pungli-pungli yang terjadi khususnya dari rantai logistik turut menyumbang kenaikan harga produk ritel.

\”Sebetulnya ada yang bisa ditekan adalah beban ekonomi biaya tinggi itu. Mulai dari perjalanan logistik sampai area industri sangat membebani. Mungkin beban konsumen kira-kita memikul 30% dari itu. Ya pemerintah sudah berusaha sampai ada satgas anti pungli, tapi hilang begitu saja,\” tegasnya. (dtc/lan)

Berita Terkait

PGN Pastikan Keamanan Layanan dan Kenyamanan Pelanggan Selama Libur Lebaran
Berbagi Bahagia Bersama BRI Group, RO Bandarlampung Salurkan 1.680 Paket Sembako
Catat! Ini Produsen dan Penyalur Minyakita Terdaftar di Lampung
Pasar Murah Jelang Idul Fitri, PLN UID Lampung Siapkan 1000 Paket Sembako
Berbagi di Bulan Suci Ramadan, PGN Beri Santunan CSR 10.541 Anak Yatim
BRI Regional Office Bandarlampung Santuni 200 Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadan
Ramadan, BRI Regional Office Bandarlampung Berbagi Bahagia di Panti
Kontribusi Nyata Energi, PGE Ulubelu Bak Pahlawan Tak Terlihat

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 12:37 WIB

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Senin, 31 Maret 2025 - 20:48 WIB

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - 17:53 WIB

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:45 WIB

Merapat ke Markas Tempo

Rabu, 26 Maret 2025 - 22:34 WIB

Tak Perlu Kepala Babi dan Bangkai Tikus untuk Membuat Kicep

Senin, 24 Maret 2025 - 05:01 WIB

Kebohongan Resmi dan Keterangan Palsu

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:27 WIB

Jurnalis dan Macan dalam Kandang

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:37 WIB

Antara Eka, Taring dan Bodyguard

Berita Terbaru

Buku The New York Times karya Ignatius Haryanto. (foto: koleksi pribadi)

Celoteh

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Selasa, 1 Apr 2025 - 12:37 WIB

Ketupat (foto: ist)

Celoteh

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Senin, 31 Mar 2025 - 20:48 WIB

Ilustrasi buku jurnalisme sastrawi. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Minggu, 30 Mar 2025 - 17:53 WIB

Penulis saat berada di kantor Tempo. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Merapat ke Markas Tempo

Sabtu, 29 Mar 2025 - 21:45 WIB