Restorasi Mandiri KTH Rantau Jaya Udik II Butuh Dukungan TNWK

Redaksi

Jumat, 31 Desember 2021 - 13:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budidaya lebah madu KTH Wana Sari dan Mekar Sari di Desa Rantau Jaya Udik II, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, Kamis (30/12). Foto: Netizenku.com

Budidaya lebah madu KTH Wana Sari dan Mekar Sari di Desa Rantau Jaya Udik II, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, Kamis (30/12). Foto: Netizenku.com

Lampung Timur (Netizenku.com): Masyarakat Desa Rantau Jaya Udik II membutuhkan dukungan dari pihak Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) untuk mengelola kawasan hutan yang terbakar pada 2019 lalu.

Desa Rantau Jaya Udik II merupakan salah satu desa dari 20 desa yang ada di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi TNWK.

Baca Juga  Pemkab Lamtim Sampaikan Empat Raperda ke DPRD

Masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) budidaya lebah madu melakukan restorasi mandiri di lahan hutan yang terbakar seluas 30 hektare.

“Pemulihan ekosistem dengan menanam pohon jenis tanaman endemik sesuai rekomendasi taman nasional seperti mentru, sungkai, jambon,” kata Kepala Desa Rantau Jaya Udik II, Sugeng Riyadi, ketika ditemui di lokasi restorasi, Kamis (30/12).

Baca Juga  Zaiful Anjurkan Bikin Laporan Resmi

Lahan restorasi mandiri saat ini masih berstatus Zona Rehabilitasi dengan melakukan penanaman pohon kembali dan belum bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat.

Sugeng Riyadi selaku pembina KTH berharap perjanjian kerja sama (PKS) yang telah diajukan kepada pihak TNWK dapat disetujui agar dapat dimanfaatkan warga. “Kalau sekarang secara regulasi belum boleh,” ujar dia.

Baca Juga  Ini Hasil Pengundian No Urut Paslon Bupati-Wakil Bupati Lamtim

Surat PKS yang diajukan pada November 2021 kepada TNWK menargetkan restorasi di lahan seluas 30 hektare selesai dalam lima tahun.

“Ketika restorasi mandiri berubah menjadi Zona Pemanfaatan, ke depan, akan menjadi ekowisata untuk wisata edukasi alam dan budidaya lebah madu,” kata dia.

Berita Terkait

Ekonomi Lampung Berpacu di Sisa Waktu
PoinGembiraFestival 2024 Hadirkan Peluang Bawa Pulang Mercedes-Benz
IPM Lampung Timur dan Kota Metro ‘Lampu Kuning’
IPM Provinsi Lampung 2024 Sebesar 73,13 Tumbuh Terjaga 0,65-0,69 Poin
Smartfren Unlimited Suka-Suka, Internetan Bebas Khawatir, Bebas Pilih, Pasti Nyaman
Telkomsel Jaga Bumi Kembali Tanam 10.600 Mangrove Hasil Donasi Poin Pelanggan
IOH-Go To Luncurkan Sahabat-AI LLM Open-Source Berbahasa Indonesia
Telkomsel Luncurkan Teknologi Bisa Melepas Rindu, Tapi Tak Bisa Mengulang Waktu

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 22:59 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 20 November 2024

Minggu, 17 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 18 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Jumat, 15 November 2024

Selasa, 12 November 2024 - 23:01 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 13 November 2024

Rabu, 6 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Kamis, 7 November 2024

Selasa, 5 November 2024 - 23:10 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 6 November 2024

Minggu, 3 November 2024 - 23:00 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 4 November 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 30 Oktober 2024

Berita Terbaru

Bandarlampung

Teguh Endaryanto Nakhodai PERHEPI Bandar Lampung

Kamis, 21 Nov 2024 - 16:45 WIB

Tanggamus

Kejari Tanggamus Musnahkan Barang Bukti yang Telah Inkracht

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:41 WIB

Tulang Bawang Barat

Jelang Pemilihan, Pendukung NoNa Makin Solid dan Optimis Menang

Kamis, 21 Nov 2024 - 11:44 WIB