Pesawaran (Netizenku.com): Rapat koordinasi (rakor) penyusunan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-kabupaten, yang dilakukan di salah satu rumah makan di Pesawaran pada Kamis (12/7), gagal.
Ini lantaran tak satupun anggota PPK yang diundang hadir. Diduga hal ini terjadi lantaran ada dugaan manuver yang sengaja dilakukan pihak tertentu untuk menggagalkan acara. Tempat acara yang digagas oleh sekretaris KPU tersebut dianggap tidak masuk Standar Oprasional (SOP). Dan yang menjadi pertanyaan lagi seperti lima anggota komisoner KPUD juga tak satu pun terlihat diacara.
Namun, meskipun para PPK dan anggota Komisiner KPU tidak hadir, pada acara tersebut Budi Utomo selaku Sekretaris KPUD Pesawaran sangat kecewa dengan ulah para PPK, mengambil alih untuk terus melanjutkan acara rapat koordinasi tersebut dengan peserta seadanya yakni dari beberapa tamu undangan yang ada seperti kabag ops Polres Pesawaran, perwakilan Panwas dan pihak Disdukcapil serta para kasi, staf dan outsourcing secretariat KPU.
\”Niat kita baik, malah ada elemen yang tidak menghendaki acara ini. Padahal ini menyangkut kepentingan orang banyak. Saya secara lembaga merasa kecewa saya akan selidiki kenapa mereka PPK ini tidak hadir. Apakah ini disengaja dilakukan pihak pihak tertentu karena tempat ini dianggap mereka tidak masuk SOP,\” keluh Budi.
Budi akan melaporkan permasalah ini ke pihak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPPU), karena ada dugaan ini akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencoba menggagalkan acara. \”Kejadian ini akan saya laporkan juga ke pihak bupati dan DKPPU. Karena sudah jelas simbol KPU melayani dan bersih ini kok begini kejadiannya,\” sesalnya.
Dijelaskan dia, untuk tempat yang disediakan pihaknya itu sudah sesuai dengan SOP yang ada. \”Itukan cuma masalah tempat, makan dan minum serta penginapan saja. Jadi saya rasa jika diadakannya di Pesawaran itu tidak masalah,\” ucapnya.
Pihaknya juga akan segera menyelidiki mengapa ini terjadi, dengan segera menerbitkan SPT keseluruh jajarannya agar segera turun ke masing-masing kecamatan yang ada. \”Terkait masalah ini kita akan menyelidikinya dengan turun langsung ke kecamatan. Kenapa mereka gak hadir. Karena kalau ada manuver yang mencoba menggagalkan acara ini saya tidak akan tinggal diam, saya akan minta bantun juga ke polres karena apa yang telah dilakukan mereka ini sama saja ada upaya menggagalkan pemilu dan ada pidananya,\” tegasnya.
Selaku sekretaris, dirinya akan segera mengusulkan pemberhentian kepada PPK lantaran tidak mengindahkan acara tersebut. \”Terkait masalah ini saya akan mengusulkan pemberhentikan kepada PPK karena mereka tidak mengindahkan undangan ini. Dan saya juga akan mengusulkan ke KPU RI bahwa komisioner KPU Pesawaran tidak beres. Karena apa? Ini adalah beban tanggung jawab bersama karena ini adalah Rakoor untuk mengevalasui hasil kinerja pilgub kemarin,\” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KPUD Pesawaran Amin Udin, saat ditanya ketidak hadirannya dalam kegiatan rakor mengaku tidak mengetahui adanya acara tersebut. \”Saya tidak mengetahui adanya acara rakor tersebut. Namun hanya ada laporan saja. Kalau masalah saya tidak datang itu selain banyak acara juga banyak hal beberapa pertimbangan dan kita juga masih proses pencermatan di tingkat bawah,\” ungkapnya.
Diutarakan dia, rakor yang akan dilakukan pihak KPUD tersebut belum dapat dilakukan pada saat ini sebelum ada intruksi dari KPU Provinsi yang saat ini sedang melakukan rakor di Jakarta.\”Rakor ini akan kita lakukan setelah menunggu pihak-pihak yang berkompenten melakukan rakor di Jakarta dan ada saatnya kita diatur oleh tahapan-tahapan. Kalau undangan itu konstitusional saya pasti datang,\” ucap Amin.