Bandarlampung (Netizenku.com): Warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akibat pandemi Covid-19 di Bandaralampung mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako dari polisi lalu lintas.
Jumat, 16 Juli 2021 Jajaran Ditlantas Polda Lampung membagikan bansos paket sembako untuk warga terdampak pandemi Covid-19. Pembagian dilakukan secara langsung di jalan protokol Kota Bandarlampung secara acak(random).
Direktur Lalulintas Polda lampung Kombes Raden Romdhon menyebutkan kegiatan pembagian paket sembako ini dilakukan sebagai wujud kepedulian polisi terhadap warga yang terdampak Covid-19.
“Pembagian paket sembako ini untuk warga terdampak Covid-19. Sehari ini telah 50 paket diserahkan langsung. Namun aksi bagi-bagi langsung disalurkan ke warga agar tidak terjadi kerumunan,” ungkapnya usai membagikan sembako di wilayah Tanjungkarang, Jumat (16/7) dinihari.
Raden menjelaskan paket sembako terdiri dari beras, gula, minyak goreng, serta mi instan dan susu. Selain membagikan paket sembako, juga memberikan edukasi ke warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Karena masih pandemi kami meminta warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Selalu menggunakan masker, cuci tangan, dan yang paling utama menghindari kerumunan,” jelas Raden.
Ditambahkannya, dengan paket sembako tersebut semoga warga merasa terbantu, terutama warga Bandarlampung yang terdampak Covid-19.
Pembagian paket sembako itu dibagikan di berbagai titik yakni Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Rajabasa, dan beberapa lokasi lainnya.
Marhamah (56) salah satu warga penerima bantuan mengatakan bakti sosial yang dilakukan oleh polisi ini merupakan kegiatan yang tepat waktu, karena selama PPKM darurat dirinya sebagai pedagang omsetnya langsung turun.
“Selama PPKM Darurat, warga Bandarlampung kini jarang sekali keluar rumah. Otomatis pembeli juga sekarang jarang datang. Sehingga penghasilan otomatis berkurang,” ungkap Marhamah.
Hal yang sama disampaikan oleh Sudiran (38) penjual makanan di salah satu Pasar di Tanjungkarang yang mengatakan setelah dilakukan pembatasan mobilitas, warga jarang keluar rumah untuk membeli makanan.
“Saat ada penyekatan, warga Bandarlampung beberapa hari ini jarang sekali keluar untuk makan di warung saya. Selama ada PPKM ini penghasilan menurun, alhamdulillah dapat sembako bisa sedikit terbantu,” kata dia. (Josua)