Bandarlampung (Netizenku.com): Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas RI, Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, menekankan pentingnya perhatian terhadap ketahanan pangan, energi, dan air oleh pemerintah daerah.
Ipung menyatakan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Gejolak yang terjadi di daerah dapat menimbulkan situasi kerawanan nasional. Oleh sebab itu, pertimbangan dan kajian mengenai hal ini harus terus dilakukan dan diperhatikan agar situasi keadaan nasional dapat tetap terkendali,” ujarnya ketika diwawancarai, Rabu (15/5).
Lemhannas, menurut Ipung, telah melakukan berbagai kajian strategis terkait kondisi ini dan mengundang para pakar dalam pelaksanaannya.
“Kajian tersebut disampaikan kepada pimpinan negara atau Presiden dan pelaksanaan dari kajian tersebut akan sepenuhnya tergantung dari pemerintah,” katanya.
Berdasarkan kajian ketahanan pangan yang dilakukan, Ipung mengungkapkan bahwa banyak daerah mengalami inflasi tinggi pada saat el nino, yang berdampak pada ketahanan pangan.
“Kondisi alam yang kian berubah tidak dapat dipungkiri, sehingga pola tanam di daerah, termasuk Lampung, mengalami penurunan hasil,” tambahnya.
Selain itu, kondisi ini diperburuk oleh beberapa negara di dunia yang menutup keran ekspornya ke Indonesia, sehingga inflasi pangan menjadi cukup tinggi. Namun, Ipung bersyukur bahwa kondisi cuaca pada tahun 2024 ini mulai membaik.
“Untuk tahun ini, saya kira cuaca masih belum menentu, tetapi diperkirakan tahun ini sudah tidak muncul lagi,” katanya.
Ipung berharap kondisi cuaca yang mulai membaik ini dapat meningkatkan kondisi pangan nasional. “Beberapa daerah sentra produksi pangan tetap bisa menghasilkan produksi pangan dengan baik sehingga kekurangan pangan tidak terjadi lagi,” tutupnya.
Sebagai informasi, Lemhannas RI tengah melangsungkan kunjungan SSDN PPRA LXVI yang dilaksanakan mulai tanggal 13-16 Mei 2024. Lampung menjadi salah satu provinsi yang dikunjungi dalam kegiatan ini, selain Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. (Luki)