Inflasi di Lampung Masih Dipicu Persoalan ‘Perut’

Ilwadi Perkasa

Selasa, 8 April 2025 - 13:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Inflasi di Lampung Masih Persoalan 'Perut'. F: META AI

Inflasi di Lampung Masih Persoalan 'Perut'. F: META AI

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Provinsi Lampung mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,58 persen. Pemicunya masih persoalan perut.

Bandarlampung (Netizenku.com): Setelah mengalami deflasi pada Februari 2025 lalu, tingkat inflasi Lampung pada Maret 2025 kembali melaju hingga 1,58 persen. Tingkat kelajuan ini masih di bawah inflasi nasional sebesar 1,65 persen.

Inflasi Lampung pada Maret 2025 masih dominan dipengaruhi oleh kenaikan harga-harga berbagai komoditas seperti juga terjadi pada bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga  Gubernur Rapat Virtual dengan Presiden Bahas Adaptasi New Normal

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks (inflasi) kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 3,76 persen.

Kelompok lain yang mengalami kenaikkan adalah pakaian dan alas kaki 1,07 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,24 persen. Kelompok kesehatan 1,36 persen. kelompok transportasi 0,73 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 3,83 persen. Kelompok pendidikan 5,64 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,40 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,97 persen.

Baca Juga  Inflasi Lampung Februari 2025 Terjungkir Diskon Tarif Listrik

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,84 persen; dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,68 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2025, antara lain: bawang merah, emas perhiasan, akademi/perguruan tinggi, kopi bubuk, sigaret kretek mesin (skm), minyak goreng, bawang putih, bayam, cabai rawit, cumi-cumi, kontrak rumah, sigaret kretek tangan (skt), bahan bakar rumah tangga, makanan hewan peliharaan, sekolah menengah atas, nasi dengan lauk, kangkung, santan jadi, gula pasir, dan salak.

Baca Juga  Gubernur  Raih Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 

(*)

Berita Terkait

Pemprov Lampung Tandatangani MoU Bersama Pemprov DKI Jakarta, Adopsi Super Apps JAKI dan Sistem Digital Tracking
TPK Hotel Berbintang di Lampung Alami Kelesuan
80 Ribu Kopdes Merah Putih Siap Diluncurkan, Ini Bedanya dengan KUD
Besok, PMII Lampung Gelar Tiga Agenda di Balai Keratun
Mendagri Resmi Berhentikan Yus Bariah dari DPRD Lampung
Bursa Calon Ketua IJP, Agung Siap Libas Petahana
Waspada! NTP Lampung Turun Menjelang Panen Raya
Kinerja Ekspor Impor Lampung Kembali Bergairah

Berita Terkait

Kamis, 26 Desember 2024 - 21:29 WIB

Anggota DPR RI Irham Jafar Tinjau UPPO di Bandar Agung

Jumat, 22 November 2024 - 11:35 WIB

Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela Gelar Acara Meriah untuk Masyarakat

Minggu, 3 November 2024 - 00:21 WIB

Kelompok MAMITE Masih Jadi Momok Inflasi di Lampung

Jumat, 13 Oktober 2023 - 15:11 WIB

Warung Sehat Inovasi Kimia Farma dan BUMDes Lamtim

Rabu, 6 September 2023 - 19:49 WIB

Arinal: Sinergi Pemerintah-Masyarakat Alpukat Siger Giri Mulyo Berbuah Manis

Minggu, 20 Agustus 2023 - 22:47 WIB

SIEJ Simpul Lampung-Balai TNWK Gelar Diskusi Perlindungan Gajah Sumatera

Minggu, 8 Januari 2023 - 20:21 WIB

Dewan Dakwah Siap Bangun Perkampungan Keluarga Yatim

Jumat, 21 Oktober 2022 - 19:22 WIB

OJK Gelar Inklusi Keuangan Syariah di Lampung Timur

Berita Terbaru

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, saat memberi keterangan keberadaan perambah di TNBBS. (foto: Netizenku.com)

Lampung Barat

Parosil: Saya Dukung Pengosongan Hutan Lindung dari Perambah

Kamis, 17 Apr 2025 - 01:41 WIB