“Di pasar, orang yang jual kedelai rata-rata skala kecil. Hanya untuk kepentingan pembuatan susu kedelai industri rumah tangga,” kata Kadek saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/2).
Sementara untuk skala besar, lanjut dia, kedelai digunakan oleh pengusaha produsen tahu dan tempe.
“Mereka sudah memiliki pengepul masing-masing langsung ke distributor kedelai. Tidak membeli kedelai dari pasar karena harganya lebih tinggi,” ujar dia.
Menurut Kadek, distribusi kedelai mulai akan bergejolak dan berdampak bagi produk turunannya apabila kedelai benar-benar sudah langka di pasar.
“Kita mungkin baru terdampak kalau kedelai benar-benar sudah langka seperti tahun lalu. Harga kedelai naik, paling ukuran tahu dan tempe semakin mengecil,” kata dia.