Tanggamus (Netizenku.com): Untuk menerapkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan Kabupaten Tanggamus menggelar kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer, di aula kantor setempat, Jumat (25/9).
Kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer ini, dibuka langsung oleh Plh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tanggamus, Mujiono, yang dihadiri oleh guru PAUD yang ada di Kecamatan Kotaagung dan warga setempat.
Mujiono, mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanggamus, Gigih Rudiyansyah, mengatakan kegiatan transformasi pelatihan ini adalah sarana pembelajaran penting dalam menyediakan bahan pustaka sesuai UU 43 th 2007 tentang perpustakaan.
\”Ya, walaupun di masa pandemi Covid-19 seperti saat sekarang ini, kami tetap mengutamakan protokol kesehatan, dengan melakukan kegiatan pelatihan pembuatan cairan hand sanitizer. Dengan upaya penguatan dan salah satu manifestasi atau perwujudan kabupaten literasi (Bunda literasi Kabupaten Tanggamus),\” kata Mujiono.
Mujiono juga menambahkan, pelatihan ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Kabupaten Tanggamus.
\”Sasarannya adalah, wahana pembelajaran sepanjang hidup di ruang pemberdayaan masyarakat, meningkatkan literasi informasi berbasis teknologi informasi dan komputer di Kabupaten Tanggamus, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan,\” ujar Mujiono.
Mujiono juga berharap, perpustakaan saat ini bisa dimanfaatkan sebagai pusat belajar masyarakat yang menyediakan informasi dan fasilitas belajar masyarakat yang berperan sangat penting untuk mendorong peningkatan literasi masyarakat.
\”Saya berharap perpustakaan bisa berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang mempunyai kemampuan literasi lebih tinggi yang akan mendorong perubahan kualitas hidupnya menjadi lebih baik,\” harapnya.
Pelatihan pembuatan cairan hand sanitizer merupakan salah satu program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, diisi oleh pemateri dari guru SMK Bumi Nusantara Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. (Arj/len)