Pesawaran (Netizenku.com): Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona menegaskan kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih siaga dan aktif dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Pesawaran. Sebab menurutnya, tanggung jawab tersebut bukan hanya pada pemerintah, melainkan juga masyarakat dan semua sektor kehidupan, termasuk dunia usaha.
Hal ini dikatakan Dendi saat menghadiri Apel Siaga Bencana, di Pantai Klara, Padang Cermin, Kamis (12/4).
\”Dengan melihat potensi ancaman, kerentanan, dan keterpaparan masyarakat terhadap bencana, maka apel siaga bencana ini diperlukan untuk melihat kesiapan kita semua dalam rangka mengantisipasi bencana, baik secara personil maupun ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang ada,\” kata Dendi.
Dendi juga mengatakan, gelaran apel siaga bencana ini sangatlah penting untuk dilaksanakan, mengingat apel siaga ini merupakan suatu moment penting yang harus diaksanakan dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
\”Mengingat Kabupaten Pesawaran yang kita cintai ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, di mana secara geografis, Kabupaten Pesawaran terdiri dari daerah pesisir pulau dan pantai, daerah pegunungan, daerah hutan dan daerah yang memiliki aliran sungai yang cukup banyak, yang kesemuanya ini dapat menjadi potensi ancaman terjadinya bencana,\” urainya.
Pada dasarnya, kata dia, penyelenggaraan penanggulangan bencana sangat tergantung dari pola perilaku kita, yaitu perilaku yang harmoni dengan alam dan perilaku yang aman bencana (safety culture). Oleh Karena itu, diperlukan revolusi mental untuk merubah perilaku menuju budaya aman bencana dengan melakukan edukasi publik melalui gerakan kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, keluarga dan individu agar mampu menanggapi situasi bencana secara cepat dan tepat.
Dijelaskan Dendi, berdasarkan data dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran, mencatat kejadian bencana selama 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu pada Tahun 2015 dengan 28 Kejadian, Tahun 2016 dengan 41 Kejadian dan Tahun 2017 dengan 68 Kejadian.
\”Ini menunjukkan bahwa frekuensi bencana di Kabupaten Pesawaran selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang mungkin salah satunya disebabkan adanya perubahan iklim yang cukup ekstrem. Saya menghimbau, marilah kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua dalam menghadapi bencana,\” imbaunya. (Soheh)