Tulangbawang (Netizenku.com): Dampak limbah pembakaran tebu PT Sugar Group Company (SGC), sehingga debu masuk ke rumah warga di Kecamatan Menggala Tulangbawang, memicu massa menggelar aksi, Kamis (27/9/2018).
Ribuan masyarakat dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Menggala, Gedung Meneng dan Dente Teladas, Tulangbawang melakukan unjuk rasa di pintu utama masuk perusahaan PT SGC. Massa menutup akses jalan utama menuju perusahaan tersebut.
\”Kami tidak terima dengan aktivitas yang dilakukan oleh PT SGC ini, karena selain tidak ada dampak positif bagi masyarakat, limbah akibat dari pembakaran tebu PT SGC menyebabkan debu yang sangat berbahaya dan setiap hari masuk ke dalam rumah warga,\” ujar koordinator lapangan, Andika.
Bahkan, keadaan tersebut semakin diperparah, karena selama berdirinya PT SGC Tulangbawang tersebut, pihak perusahaan tidak pernah memberikan ganti rugi ataupun CSR kepada masyarakat sesuai aturan hukum.
Ditambah lagi, lanjut Andika, pihak perusahaan PT SGC Tulangbawang juga tidak mau membantu warga. Lahan atau tanah miliki masyarakat pun ikut diambil alih secara paksa.
\”Karena HGU PT SGC sangat keterlaluan, sebab hampir semua tanah kami diambil secara paksa, dengan alasan jika tanah masyarakat masuk dalam HGU. Tidak masuk akal dan sudah berlebihan,\” tukasnya.
Bupati Tulangbawang Winarti meskipun sudah berjanji akan menolong masyarakat, namun diingkari dan tidak peduli, karena dinilai membela PT SGC.
\”Bahkan kami juga tahu jika pejabat termasuk Bupati Winarti sudah disogok pakai uang. Jadi wajar saja kalau tidak membantu kami, karena kami tahu Winarti susah \’dibereskan\’ oleh PT SGC,\” tuding Andika.
Untuk itu, massa meminta pemerintah menutup perusahan tersebut di Tulangbawang.
\”Kami juga ingin HGU diukur ulang, karena kami yakin tanah kami tidak masuk (HGU). Bila perlu, hadirkan dari pihak Kementerian Agraria. Bahkan presiden juga harus hadir, supaya PT SGC ketahuan sudah membohongi dan menzolimi masyarakat Tulangbawang,\” ujar Andika.
Perwakilan perusahan sepakat bersama koordinator lapangan melakukan musyawarah.
Namun usai menggelar pertemuan tertutup tersebut, Andika enggan diwawancarai mengenai hasil pertemuan tertutup tersebut.
Bahkan, Kapolres Tulangbawang Raswanto menghalangi para wartawan untuk melakukan wawancara. (Armadan)