Tulangbawang (Netizenku.com): Hampir keseluruhan proyek pembangunan di Pemerentiah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) oleh Pemerintah Pusat terpksa dibatalkan.
Hal itu diungkapkan Bupati Tulangbawang, Hj Winarti. Menurutnya, hal itu disebabkan lantaran hampir seluruh pihak ketiga (Kontraktor) di Kabupaten setempat dianggap belum mampu dan siap menerima tender proyek besar pembangunan Pemkab Tulangbawang.
Dengan demikian, Winarti menyayangkan atas kegagalan proyek tersebut. Sementara anggaran pada proyek pembangunan itu telah dikembalikan. \”Karena DAK kita tahun ini gagal total, tidak ada yang bisa, jadi tidak dikerjakan. Apalagi, DAK yang ada di Rumah Sakit Umum gagal total, bahkan sejak tahun lalu semuanya kembali pulang ke pusat uangnya. Tidak ada yang jadi kita ambil atau kita kerjakan,\” ungkapnya.
Selain sistem, lanjut Winarti, kegagalan tersebut lantaran terdapatnya ketidaksesuaian terhadap SDM, terkhususnya di kalangan ASN Pemkab Tulangbawang sendiri. Selain itu, dalam sistem realisasi DAK tahun ini dirinya terpaksa menggunakan sistem lelang cepat karena hanya diberi waktu selama dua minggu saja.
\”Sebab sesuai intruksi KPK tahun ini semuanya berubah semua paket harus di lelang baik besar ataupun kecil sementara fasilitas yang kita gunakan tidak sesuai sehingga terjadi adanya gangguan seperti di Heaker kemarin itu dan akibat hal itu semuanya berubah total dan tidak tepat waktu,\” terangnya.
Akan tetpi, sangat disayangkan dalam proses tender proyek DAK tersebut hingga hari terakhir tidak ada satupun perusahaan kontraktor yang menawar, \”Sehingga gagal dan hangus. Tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terjadi. Saya minta semua pihak bisa memahami akan kegagalan ini, sebab ini bukan salah kami ataupun teman dinas lainya. Sebab semua sudah berupaya semaksimal mungkin tetapi hasilnya begini,\” tuturnya.
Winarti juga menjelaskan, menurutnya ketidaksiapan para kontraktor mengikuti tender proyek tersebut dikarenakan kelengkapan perusahaan yang belum lengkap, atau disebabkan beban modal yang akan dikelurkan pihak kontraktor terlalu besar.
\”Ya mungkin kontrak di Tulangbawang kita ini memang belum pada mampu akan hal itu sehingga pada saat di berikan suatu proyek yang besar tidak ada yang mau ambil mungkin. Selain karena berkas perusahaan yang tidak lengkap juga mungkin kendala di modal itulah yang menjadikan kontrakor di Tulangbawang tidak mampu bekerja sampai saat ini,\” bebernya. (Armadan)