Sepenting Apa Umar Ahmad untuk Lampung?

Redaksi

Jumat, 21 Juli 2023 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertanyaan yang disodorkan sebagai judul esai ini tentu bisa dianggap nyeleneh. Tak apa. Karena nyeleneh tidak selalu berkonotasi negatif. Terlebih Umar Ahmad (selanjutnya kita sebut UA) juga demen ‘nyeleneh’.

Kadar nyeleneh UA bisa kita takar saat dirinya dilantik sebagai bupati, menggantikan Bachtiar Basri yang melenggang ke kursi Wakil Gubernur Lampung pada 2 Juni 2014 silam. Nah, sejak itu UA memberi warna seutuhnya bagi Tubaba (Tulangbawang Barat).

Bukan sekadar menjadi ban serep, UA langsung tancap gas unjuk gigi. Ada banyak terobosan program yang tak lazim kemudian diimplementasikannya. Disebut tak lazim lantaran terobosan yang dibuat benar-benar out of the box. Tak sekadar menggugurkan kewajiban, asal ada program pembangunan atau yang penting terlihat kerja.

Saya mau bilang, kalau pun saat itu bupati Tubaba bukan UA, hampir dapat dipastikan orang itu tak akan pernah terpikir, apalagi sampai melakukan, program pembangunan seperti yang diinisiasi UA.

Mungkin akan ada yang menyangkalnya. Ya jelas dong, beda orang tentu beda style dan pola pikir. Itu benar, saya pun sepakat. Tapi saya masih tetap meragukan orang tersebut mampu mengimbangi terobosan seperti yang sudah dikerjakan UA. Karena pola pikir dan tindak-tanduk nyeleneh serupa itu hanya milik UA. Tak bisa digandakan, difotokopi.

Baca Juga  Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Melorot di Era Rezim Arinal

Perlu juga dipertimbangkan bahwa pemikiran dan pola sikap UA sudah barang tentu dilandasi oleh passion tersendiri yang sangat identik dengan pengalaman batin dan pengalaman alam pikir seorang UA. Istilahnya, buku yang dibaca berbeda. Beda pula fatsun yang dianut.

Warna ‘nyeleneh’ itu makin menjadi-jadi manakala UA kembali didapuk sebagai bupati Tubaba untuk periode berikutnya. Saat pemilukada 2017 berlangsung, kenyelenehan lain pun terlihat. UA didukung tak kurang dari 10 partai besar. Rivalnya, tak tanggung-tanggung, kotak kosong. Kurang nyeleneh apalagi?

Tak hanya tampil sekadar nyeleneh atau asal bisa tampil beda semata. Hasil penghitungan suaranya pun mampu menerbitkan decak kagum. UA nyaris menang mutlak!

Baca Juga  “Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”

UA bersama pasangannya, Fauzi Hasan, meraup persentase 96,75 atau 167.284 suara. Sedangkan kotak kosong berisikan 5.625 suara, tak lebih 3,25 persen saja.

Apa arti dukungan suara mayoritas tersebut? Menurut saya tak lain tak bukan lantaran masyarakat cocok dengan kenyelenehan yang ditunjukkan UA. Biar nyeleneh hasilnya tidak remeh! ini perlu dicatat.

Memang senyeleneh apa sepak terjang UA di Tubaba sampai banyak warga kesengsem sedemikian rupa?

Sejumput contoh bisa disodorkan. Semisal, pembangunan yang dilangsungkan tanpa meninggalkan corak budaya setempat. Nilai-nilai mulia lokal diangkat, diberi tempat. Bahkan diistimewakan. Sebut saja, umpamanya, keberadaan Islamic Centre yang dipadu Rumah Sesat Agung Bumi Gayo. Lalu Relief Megoupak, Studio Tanoh Nughik serta Kota Budaya Uluan Nughik. Ini baru sekelumit destinasi wisata yang daftarnya masih panjang berderet kalau mau disebutkan.

Kemudian dari segi pembangunan dan perekonomian, UA yang mengakhiri masa jabatan 2022, meninggalkan pencapaian yang tertera jelas. Data Bappeda Provinsi Lampung mencatat capaian pertumbuhan ekonomi Tubaba pada 2022 berhasil melampaui capaian provinsi yaitu sebesar 4,49 persen. Angka kemiskinan tinggal menyisakan 7,44 persen.

Baca Juga  Pemilu 2024 dan Politik Identitas

Artinya, kondisi tersebut telah membawa Tubaba pada peringkat angka kemiskinan terendah ke 2 di Lampung. Sudah ah, terlalu panjang untuk disebutkan pencapaian lainnya.

Kalau esai ini kemudian dinilai menjilat, ya monggo. Saya juga yakin UA sangat tidak berkenan, malah pasti jijay, dijilat-jilat. Makanya mana mungkin saya lakukan itu, ulala.

Sebaliknya, tulisan ini sesungguhnya hanya sebentuk pelampiasan rasa iri terhadap masyarakat Tubaba yang sudah pernah menyicipi sentuhan tangan dingin UA.

Sebagai warga Lampung kepingin juga berkesempatan merasakan langsung kenyelenehan UA. Tapi apa mungkin? tak ada yang mustahil di dunia, apalagi di Republik Indonesia yang sebentar lagi menyediakan pintu masuk melalui gelanggang kompetisi pemilukada 2024. (Hendri Std)

 

 

Berita Terkait

“Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”
Jangan Ya Dek, Ya!!!
Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin
Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung
Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Melorot di Era Rezim Arinal
Ambulans Minggir, Presidenku Mau Lewat!
Sastra Masuk Kurikulum, Guru Pemalas Enggan Tersenyum
Lampung, Gubernur Macam Apa yang Dicari?

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 13:13 WIB

Peduli Sesama, Polres Lamteng Berikan Bansos untuk Warga Membutuhkan

Senin, 2 September 2024 - 15:54 WIB

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hadiri HUT ke-66 Dusun Sriwaluyo II

Kamis, 22 Agustus 2024 - 20:35 WIB

OJK-Polda Lampung Edukasi Bhabinkamtibmas Bahaya Aktifitas Keuangan Ilegal

Jumat, 16 Agustus 2024 - 17:59 WIB

Musa Ahmad Kukuhkan 40 Anggota Paskibraka Lampung Tengah

Jumat, 16 Agustus 2024 - 17:38 WIB

Sambut Hari Jadi Polwan ke-76, Polres Lampung Tengah Gelar Bhakti Kesehatan

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:17 WIB

Kapolres Lampung Tengah Pimpin Lat Pra Ops Mantap Praja Krakatau 2024

Selasa, 23 Juli 2024 - 20:36 WIB

Operasi Patuh Krakatau 2024, Polres Lampung Tengah Gelar Sidang di Tempat

Kamis, 18 Juli 2024 - 15:06 WIB

Rusmandi Buka Visitasi Evaluasi Pelaksanaan Statistik Sektoral Lamteng

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Novianti-Ana Hadiri Pengajian Rutin PC Muslimat NU di Islamic Centre Tubaba

Sabtu, 7 Sep 2024 - 19:27 WIB

Lampung Tengah

Peduli Sesama, Polres Lamteng Berikan Bansos untuk Warga Membutuhkan

Jumat, 6 Sep 2024 - 13:13 WIB