Bandarlampung (Netizenku.com): Anggota Bawaslu Bandarlampung Divisi Penanganan Pelanggaran, Yahnu Wiguno Sanyoto, mengatakan sudah menerima laporan Yuhadi selaku Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon Nomor Urut Satu, Rycko Menoza – Johan Sulaiman.
Yuhadi melaporkan sejumlah aparatur lingkungan ke Bawaslu dengan dugaan menghambat kampanye pasangan calon.
\”Kita sudah menerima apa yang disampaikan oleh Pak Yuhadi, walaupun harus kita lakukan kajian awal terlebih dahulu,\” kata Yahnu di Bandarlampung, Selasa (6/10).
Bawaslu akan memproses dugaan pelanggaran yang dilakukan aparatur lingkungan sesuai Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2020 sebagai revisi Perbawaslu Nomor 14 Tahun 2017 tentang Penanganan Pelanggaran di Pilkada, dimana setiap laporan harus dilakukan kajian awal selama 2 hari untuk memastikan syarat formil dan materilnya terpenuhi.
\”Setelah itu kita lakukan registrasi dan kita proses maksimal 5 hari. Ketika syarat formil dan materil terpenuhi, semua pihak terkait kita minta klarifikasinya, baik pelapor, terlapor, dan saksi, untuk memperkuat hasil kajian,\” ujar dia.
Kepastian untuk diregistrasi, lanjut dia, adalah 2 hari kemudian dimulai selama 3 hari, dan apabila keterangan tambahan masih dibutuhkan, Bawaslu punya waktu 2 hari untuk meminta keterangan dari berbagai pihak.
\”Dalam kajian awal tersebut kita akan masuk pada kesimpulan, ini masuk kategori pelanggaran apa. Jika masuk pidana, ini tentu akan kita bahas di Sentra Gakkumdu,\” katanya.
Yahnu mengaku sudah memberikan semacam sinyal kepada Tim Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) Kota Bandarlampung bahwa akan ada beberapa laporan yang mengarah ke dugaan pelanggaran pidana termasuk laporan yang disampaikan oleh Yuhadi.
Sebelumnya Yuhadi didampingi Tim Advokasi Gindha Ansori Wayka dan sejumlah anggota tim pemenangan mendatangi Kantor Bawaslu Bandarlampung, Senin (5/10).
\”Kami melaporkan terkait giat kampanye kami pada Minggu (4/10), dimana ada seorang oknum RT di Kelurahan Kupang Kota yang menghalang-halangi jalannya kampanye Rycko-Jos,\” kata Yuhadi.
Dia menilai tindakan para aparatur lingkungan ini semakin masif sejak kampanye Rycko-Jos pada 2-4 Oktober lalu. (Josua)