Tanggamus (Netizenku): Kapolsek Limau Iptu Rukmanizar terjun langsung memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP), tenggelamnya Margareta Angit Muwarni (10) pelajar kelas 4 SDN 1 Pekon Ampai Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus di Sungai Kekarik Lubuk Jati Dusun Padangmanis Pekon setempat, Jumat (23/3) sore.
Menurut Kapolsek Limau IPTU Rukmanizar mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma J.K, S.IK. M.Si., awalnya jenazah putri Erwanto itu ditemukan saksi Khairil Anwar (27) saat menjala ikan di sungai tersebut sekitar pukul 16.30 Wib.
\”Saat Khairil menjala ikan di sungai itu, tiba-tiba kakinya menyenggol tubuh korban yang berada di dasar sungai. Ketika diperiksa ternyata tubuh anak perempuan kemudian langsung diangkat ke pinggir sungai, kemudian dia memberitahukan kepada warga lain, selanjutnya diteruskan ke Polsek Limau,\” kata Iptu Rukamnizar melalui whatsapp, Sabtu (24/3).
Awalnya kerumunan warga di TKP lanjut Kapolsek, tidak ada yang mengenali korban, namun tak berselang lama seorang warga bernama Wawan mengaku mengenali korban dan jenazah langsung dibawa kerumah nenek korban, tidak berselang lama orang tua korban juga pulang ke rumah.
\”Dari pemeriksaan TKP, jarak ditemukannya korban dengan tempat awal terpeleset sekitar 50 meter karena di jarak tersebut ditemukan pakaian dan sepasang sandal warna hitam list putih milik neneknya,\” jelas Iptu Rukmanizar.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kejadian nahas tersebut berawal saat korban pulang sekolah langsung ke rumah neneknya Ngatiran (65) di Dusun Padang Manis Pekon Ampai. Sekitar pukul 12.00 Wib bersama dua orang temannya J (9) dan R (10) pamit kepada neneknya melaksanakan kerja kelompok. Namun, korban dan kedua temannya menuju ke sungai tersebut berniat mandi, setelah membuka pakaian tiba-tiba korban terpeleset masuk sungai dan langsung tenggelam tidak kelihatan. Karena temannya merasa ketakutan, langsung lari pulang ke rumah masing-masing tetapi tidak berani bercerita kepada orang tuanya.
\”Korban pulang ke rumah neneknya yang berjarak 500 meter dari rumahnya, karena orang tuanya sedang pergi ke Ambarawa Pringsewu. Dan untuk jarak sungai sekitar 1 km dari rumah neneknya,\” ujar Kapolsek.
Diterangkan Iptu Rukmanizar, sebelumnya nenek korban sempat melakukan pencarian karena korban tidak kunjung pulang. \”Sekitar pukul 16.00 Wib nenek korban melakukan pencarian, namun tidak mencari di sungai, dengan alasan karena sepengetahuan neneknya korban tidak pernah kesungai tersebut karena tidak bisa berenang,\” imbuhnya.
Ditambahkan Kapolsek di lokasi penemuan jenazah polisi telah memasang police line selain itu juga mendatangkan tim medis Puskemas Antarbrak serta meminta visum et repertum.
\”Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal murni karena tenggelam. Keluarga korban juga telah menerima musibah tersebut dan tidak bersedia untuk autopsi dengan membuat surat pernyataan,\” tegasnya.
Saat ini, jenazah korban disemayamkan dirumah orang tuanya dan besok, Sabtu (24/3) rencananya akan dikebumikan di pemakaman keluarganya di pekon Ampai. (*/Rapik)