Bandarlampung (Netizenku.com): Dalam rangka memeringati Hari Guru Ke-76 Tahun 2021, Ditlantas Polda Lampung menyambangi sekolah di pulau terpencil.
Salah satunya SD Negeri 5 Pulau Harimau, di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (25/11).
Berbagai perlengkapan sekolah berupa alat tulis dan sembako serta uang tunai untuk dewan guru diserahkan langsung oleh Wadirlantas Polda Lampung AKBP M. Ali, didampingi Kasatlantas Polres Lampung Selatan AKP Edwin, dan Kasat Pol Air Polres Lampung Selatan Ipda Fahrul Arif.
“Direktorat Lalulintas memberikan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap para guru yang berada di daerah terpencil di sini,” kata M. Ali mewakili Dirlantas Polda Lampung, Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma.
Menurut M. Ali, guru-guru di SD Negeri 5 Pulau Harimau merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka berjuang meningkatkan pendidikan di pulau tersebut dengan setiap hari menyeberang naik kapal untuk bisa menuju lokasi mengajar selama berpuluh-puluh tahun.
“Mereka juga pahlawan tanpa tapal batas, yang artinya tidak mengenal jarak atau sekatan untuk berjuang mencerdaskan anak-anak khususnya di Pulau Harimau,” ujar dia.
Bantuan yang diberikan oleh Polda Lampung, lanjut M. Ali, merupakan wujud kepedulian terhadap guru-guru di Pulau Harimau pada peringatan Hari Guru Ke-76 Nasional.
“Kita semua wajib mengapresiasi perjuangan mereka, semangat mereka, untuk bisa meningkatkan pendidikan di Pulau Harimau,” pungkas dia.
Sementara Kepala SD Negeri 5 Pulau Harimau, Sukirdi, mengaku sangat berterima kasih kepada Dirlantas Polda Lampung atas bantuan yang diberikan.
“Bantuan ini mudah-mudahan banyak manfaatnya bagi anak-anak di sini, karena kami sebagai pemimpin di SD Negeri 5 Pulau Harimau ini sudah sejak tahun 1991,” ujar dia.
Sukirdi menuturkan sejak 1991, baru kali ini dikunjungi dan langsung mendapatkan bantuan dari Ditlantas Polda Lampung, juga Satlantas Lampung Selatan.
“Ini bermanfaat sekali bagi anak-anak kita yang ada di SD Negeri 5 Sumur ini,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dian Purba Dhini, salah satu guru SD Negeri 5 Sumur mengatakan, mengajar di pulau terpencil memang sangat berbeda bila dibandingkan mengajar di darat, baik dari sisi muridnya maupun fasilitas.
“Kalau di darat kita bisa mengajar 1 kelas bisa 25 hingga 40 siswa, namun kalau di Pulau Harimau cuma 8 orang bahkan pernah mengajar murid hanya 4 siswa,” kata dia.
Dian berujar untuk bisa menuju lokasi mengajar, setiap hari guru harus menyeberangi laut menggunakan perahu selama 10 hingga 30 menit tergantung kondisi cuaca.
“Saya menuju ke sini itu bukan karena menilai materi, tetapi pengabdian,” tegas dia.
Dian berharap pemerintah memprioritaskan guru-guru di Pulau Harimau untuk diangkat menjadi ASN.
“Karena usia dan masa kerja mereka sudah puluhan tahun di SD Negeri 5 Sumur, Pulau Harimau. Tolong diperhatikan segala fasilitasnya,” tutup dia. (Josua)