Kotabumi (Netizenku.com): Dinas Kesehatan Lampung Utara (Lampura) mengklaim, meski sudah merenggut korban jiwa namun usaha mereka telah maksimal dalam penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD).
\”Kami sudah lakukan sosialisasi dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berikut pembagian bubuk abate di lokasi Endemis sebelumnya,\” kata Kepala Dinas Kesehatan, Maya Metissa.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan fogging (pengasapan) di sekolah-sekolah dan melakukan fogging focus (fokus pengasapan) terhadap suatu daerah yang terjangkit kasus DBD.
\”Daerah – daerah endemis DBD itu, yakni Kotabumi Selatan, Kotabumi Utara, Bukit Kemuning dan Blambangan Pagar,\” terangnya.
Sementara mengenai kabar tentang tidak adanya anggaran untuk fogging DBD, Maya Metissa membantah keras isu tersebut. Kendati demikian, ia mengakui bahwa anggaran yang dialokasikan untuk fogging tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar Rp80 juta.
\”Fogging ada anggaran cuma kemarin karena keuangan, (tapi) mohon maaf ada, RKA-nya (Rencana Kegiatan dan Anggaran) ada. Mungkin 80 juta ada,\” jelas dia.
Sebelumnya, penyakit DBD menewaskan Gilang Ramadhan (11), putra penjaga kantor Inspektorat Lampung Utara.
Putra pertama pasangan Mahmudin dan Jeprida ini menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat dirawat sekitar 10 jam di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek, Bandarlampung, Rabu (23/1) sekitar pukul 06.30 Wib. Sebelum dilarikan ke Bandarlampung, almarhum juga sempat dirawat sekitar lima jam lamanya di RS Handayani, Kotabumi pada Senin sore (21/1).(Askha)