Bandarlampung (Netizenku.com): Lampung Democracy Studies (LDS) mendelegasikan anggotanya, Aprizal Sopyan, dalam konsolidasi nasional pemantau pemilu yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI di Jakarta Utara, Kamis (28/12).
Konsolidasi tersebut membahas tentang “eksistensi dan peran strategis lembaga pemantau pemilu”.
Dalam konsolidasi tersebut, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyampaikan bahwa pengawas dan pemantau pemilu harus berjalan seiringan untuk memastikan proses pemilu tetap pada jalur yang benar. Ia berharap, Bawaslu dan pemantau pemilu saling melengkapi di setiap tingkatannya, mulai dari kabupaten/kota hingga pusat.
“Harus saling melengkapi dan saling berkoordinasi satu sama lain sehingga mendapatkan informasi dan temuan dari pemantau,” kata dia melalui pers rilis yang diterima Netizenku.com, Sabtu (30/12).
Selain itu, turut ditekankannya pentingnya kolaborasi, penyuluhan, dan edukasi antara Bawaslu dan pemantau pemilu. Bawaslu memiliki pengawasan partisipatif, sehingga sosialisasi partisipatif tersebut harus melibatkan pemantau pemilu dari kabupaten/kota hingga pusat.
Dalam konsolidasi tersebut, Aprizal Sopyan selaku anggota divisi advokasi dan pemantau perwakilan LDS mengikuti forum kelas E yang fokus pada pokok pembahasan re-design pemantau pemilu. Ia mengungkapkan bahwa pemantau pemilu harus mampu eksis dan memiliki standar moral.
Ia pun mengklaim LDS siap mendukung Bawaslu RI dalam mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas. Ia berharap, konsolidasi nasional pemantau pemilu tersebut dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang dapat memperkuat peran pemantau pemilu dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas.
“Hal itu agar kemudian, kita tidak hanya sekedar meramaikan pemilu akan tetapi juga berperan aktif didalam proses pemilu tersebut,” tutupnya. (Luki)