Talangpadang (Lentera SL): Lagi, penderita Hydrocephalus dialami Alfakiah Abiansyah (4), putra pasangan Darussalam dan Ina, warga RT 01 RW 005, Dusun Sukamandi III, Pekon Talangpadang, Kecamatan Talangpadang, Kabupaten Tanggamus.
Beruntung meski penyakit Hydrocephalus yang diketahui sejak Alfakih Abiansyah berusia empat bulan tersebut tidak ditangani secara medis karena ketiadaan biaya dan hanya dilakukan pengobatan secara tradisional/herbal, penyakit yang mendera bagian kepala ini berangsur membaik.
\”Pengobatan herbal kami lakukan selama hampir dua tahun sejak ia (Alfakih) berusia empat bulan,\” kata Darussalam didampingi Ina istrinya, Kamis (19/12).
Awalnya, lanjut Darussalam, penyakit yang diderita Abi (panggilan Alfakih Abiansyah) diketahui usai ia dan istri memeriksakan anaknya ke seorang bidan,\” tapi untuk lebih memastikan diagnosisnya bidan tersebut menyarankan kami untuk melakukan pemeriksaan lanjutan kerumah sakit, lalu berbekal saran tersebut kami langsung membawa Abi kesalah satu rumah sakit di Kabupaten Pringsewu. Dan benar Abi menderita Hydrochepalus, lalu kami disarankan untuk dilakukan operasi sedot cairan di kepala Abi, namun karena ketiadaan biaya dan tak miliki kartu bantuan apapun dari pemerintah dengan terpaksa kami membawanya pulang,\” ucapnya lirih, sembari mengenang kejadian tersebut.
Meski demikian, kedua orang tua Abi tak lantas pasrah atas keadaan yang dialami, keduanya terus berupaya dan berusaha mencari cara agar buah hatinya bisa terbebas dari penyakit yang diderita.
\”Segala cara kami lakukan, hingga kami disarankan oleh beberapa sanak saudara untuk mencoba mengobati Abi dengan obat herbal berbentuk jeli yang berbahan tumbuhan laut yang dikemas dalam botol, lalu obat yang kami dapat dan beli diapotek tersebut diberikan ke Abi sejak usianya empat bulan sampai usia dua tahun lebih, dan Alhamdulillah meski hanya mengkonsumsi obat herbal keadaan Abi berangsur membaik dan bisa bermain dengan anak-anak seusianya, meski hingga kini belum sekalipun dilakukan pengobatan secara medis,\” jelasnya.
Terpisah, Kepala KUPT Puskesmas, Hi. Emwinarto, SKM.MM, saat dikonfirmasi terkait penyakit Hydrochepalus yang dialami Alfakih Abiansyah mengatakan, guna memastikan tingkat kesembuhan bagi penderita Hydrochepalus, harus dilakukan cek secara medis melalui dokter spesialis, apa masih ada cairan yang menggumpal dibagian kepala, dan perlu adanya tindakan medis dengan cara operasi pasang pipa untuk sedot cairan ataukahemang sudah tidak ada.
\”Jadi untuk Hydrochepalus, memang untuk awal mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, lama-kelamaan jika cairan bertambah, dapat menekan bagian otak, sehingga dapat menimbulkan gejala-gejala, baik itu neurologis maupun motoris. Jadi meski sudah dilakukan pengobatan secara herbal, namun kami masih menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan secara medis. Dan langkah awal kami (Puskesmas), akan melakukan kunjungan kerumah orang tuanya akan melakukan pemeriksaan kesehatan, serta melakukan pendekatan ke keluarga supaya mau dirujuk ke puskesmas dan dokter spesialis, agar pasien tersebut dalam lingkup pemantauan Puskesmas,\” jelasnya.
Setelah mengetahui informasi tersebut, KUPT langsung melakukan kordinasi ke pihak terkait,\” saya langsung perintahkan bidan Desa, dalam hal ini pekon Talangpadang untuk jemput bola, dengan mendatangi kediaman pasien di Sukamandi III, nanti kami akan meminta kelengkapan kependudukannya, seperti Kartu Keluarga (KK), jika sudah ada kami akan langsung berkordinasi ke pemerintah Pekon dan Kecamatan untuk memproses pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) nya,\” imbuh Emwinarto, via WhatsApp. (Jeni/Arj)