Liwa (Netizenku.com): Keberanian Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Lampung Barat, menggelar pameran dan kontes bonsai sekala nasional, mendapat acungan jempol dari dewan juri, yang sudah dua hari melakukan penilaian.
Salah satu juri, Denny Najoan asal Surabaya Jawa Timur, mengatakan apa yang dilakukan panitia sudah sesuai standar pameran dan kontes sekala nasional, walaupun ini merupakan pengalaman pertama.
\”Luar biasa persiapan yang dilakukan PPBI cabang Lampung Barat, dari lokasi pameran dan kontes, tata letak pohon, serta perangkat yang dibutuhkan sudah sangat memenuhi standar, dan tempatnya di Kebun Raya Liwa (KRL), berarti pameran dan kontes ini menyatu dengan alam,\” kata dia.
Selain tempat dan perangkat, jelas seniman bonsai senior ini, pohon-pohon bonsai yang menjadi peserta kontes, sudah memenuhi standar dan sudah layak diikutkan pada kontes sekala nasional.
\”306 pohon yang diikutsertakan dalam kontes semua karya terbaik seniman bonsai dari berbagai daerah, jadi apa yang dilakukan oleh PPBI cabang Lampung Barat sudah dapat menjadi rujukan bagi daerah lain yang akan menyelenggarakan kegiatan serupa,\” ujarnya.
Apakah sebagai seniman bonsai bisa menjadi sumber kehidupan, Denny, mengatakan sangat menjanjikan apalagi seni bonsai yang sudah ratusan tahun, tidak ada matinya, apalagi sekarang banyak kolektor dan pencinta bonsai baru.
\”Kalau kita serius sebagai seniman bonsai, tentu akan menjadi lahan penghidupan yang sangat menjanjikan, apalagi kolektor dan pencinta bonsai, sangat menghargai nilai seni yang dihasilkan, sehingga bonsai nilainya sangat tinggi dan mencapai harga ratusan juta bahkan ada yang miliaran,\” jelasnya.
Yudi, juri asal Musi Banyu Asin (Muba) Sumatera Selatan, yang berniat melakukan pameran dan kontes di daerahnya, mengaku selain bertugas melakukan penjurian, dirinya juga belajar dengan Lampung Barat, karena kedepan akan melakukan hal yang sama di daerahnya.
\”Kami PPBI Muba punya rencana akan melakukan pemeran dan kontes, jadi selain melakukan tugas utama sebagai juri, apa yang dilakukan panitia disini akan saya pelajari untuk melakukan kegiatan yang sama,\” jelasnya.
Sementara Zilingo, juri asal Kerawang Jawa Barat, mengapresiasi kinerja tim panitia yang bekerja dengan maksimal, apalagi menurut dia kegiatan yang dilakukan PPBI Lampung Barat di gelar secara swadaya, dan semua kelas yang dikonteskan sesuai dengan standar.
\”Sukses tidaknya kita menggelar kegiatan tergantung dengan dengan kekompakan panitia penyelenggara, dan apa yang dilakukan kawan-kawan di Liwa Lampung Barat sudah sangat baik dan wajib dipertahankan, serta mampu memenuhi kuota untuk kelas utama, padahal Lampung Barat jauh dari daerah pusat kota,\” ujarnya.
Seperti di ketahui PPBI Lampung Barat menggelar pameran dan kontes bonsai 6-16 Juli yang dipusatkan di KRL Pekon Kubu Perahu Kecamatan Balikbukit. Sementara dewan juri yang memberikan penilaian adalah Deni Najoan (Surabaya), Yusuf Sumartin (Bandung), Yudi (Muba), Zilong (Kerawang), Wahyudin Sambas (Bandung), Rafi (Bengkulu). (Iwan)