Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bulog Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) siap menghentikan pengiriman pasokan dan kerjasama dengan toko-toko di Tubaba yang menjual harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) senilai Rp54.500 per 5 Kg.
Hal itu diungkapkan Kepala KCP Bulog Tubaba Ihsan Nurul Hakim, melalui Bagian Operasionalnya, Amin, kepada Netizenku.com dengan sambungan ponselnya, Kamis (14/3).
Menurutnya, toko-toko yang menjual beras SPHP atau disebut Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitra Bulog. Sebelum toko mengambil beras SPHP mereka terlebih dahulu membuat permohonan dan penyataan.
“Salah satu pernyataannya adalah mereka tidak menjual beras SPHP di atas HET, dan siap mengikuti ketentuan-ketentuan di Bulog. Setelah itu mereka akan dikirim pasokan ada beras, ada tepung, ada gula. Jika setelah dikirim mereka ada pelanggaran dengan melakukan penjualan di atas HET, Bulog menindaknya dengan tidak mengirim kembali pasokan beras ke toko bersangkutan,” kata dia.
Untuk melakukan tindakan itu, pihak Bulog membutuhkan laporan dan bukti dari masyarakat, dan rekomendasi dari Pemerintah Daerah terkait toko-toko mitra Bulog (RPK) yang menjual komoditas baik beras, tepung, dan gula di atas HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kejadian ini ada contohnya di Kabupaten Tulangbawang, dinas mengetahui ada salah satu toko yang menjual pasokan Bulog di atas HET, dan dinas menyurati toko dan menyurati Bulog sehingga kami tidak mengirim kembali pasokan ke toko tersebut atas dasar laporan pemerintah daerah,” ucapnya.
Menurutnya, Bulog menjual pasokan berupa beras, tepung, dan gula ke toko mitra/RKP sudah di bawah HET, seperti penjual beras dari Bulog untuk beras SPHP perkilo senilai Rp9.950, di luar biaya pengiriman.
“Jadi kita tidak menjual di HET, tapi di bawah HET sehingga toko mitra seharusnya sudah mendapatkan keuntungan. Jadi, jika ada yang menjual beras SPHP di atas HET sanksi dari kita tidak bakal dikirimkan lagi beras SPHPnya,” ujarnya.
Sementara di Panaragan Jaya, masyarakat mengeluh beras SPHP produk Bulog yang dijajakan di tingkat warung dengan harga melebihi HET mencapai Rp70 ribu hingga Rp75 ribu/sak 5 Kg. (Arie)