Kamu Mau atau Tidak? Itu Saja

Hendri Setiadi

Minggu, 17 Desember 2023 - 19:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar hanya ilustrasi.

Gambar hanya ilustrasi.

Bandarlampung (Netizenku.com): Kalau kita membahas persoalan stunting di Lampung yang muncul adalah keprihatinan. Bagaimana tidak, dampak yang ditimbulkan terbilang mencekam. Anak berkondisi stunting terancam kerdil secara fisik (shortness). Perkembangan otaknya pun melambat.

Lantas bagaimana kalau kita bicara tentang budaya literasi. Apakah juga bakal memantik rasa keprihatinan atau malah yang keluar selorohan, “Emang gue pikirin”.

Dalam menyikapi kasus stunting, Pemprov Lampung dan kabupaten/kota patut diacungi jempol. Kepala daerah dan instansi terkait terlihat sigap merespon. Entah ini merupakan kesadaran yang memang muncul dari mereka sendiri, atau lantaran ada “instruksi keras” dari Pusat untuk lekas membereskannya. Terlepas dari semua itu yang terpenting anak berkondisi stunting cepat tertangani.

Tak berhenti hanya sebatas “memadamkan api” dengan memberi penanganan khusus terhadap anak berkondisi stunting, pemerintah daerah juga melebarkan rentang penanganan lewat langkah antisipatif. Para calon pasangan yang akan melangsungkan pernikahan buru-buru diberi sosialisasi pentingnya asupan gizi, baik bagi kondisi calon ibu maupun untuk kelak si jabang bayi. Perhatian ekstra juga dialamatkan pada ibu hamil dari keluarga tak mampu.

Baca Juga  Nasib Miris “Orang Kecil” di Lampung Barat

Pokoknya pemerintah berupaya konsentrasi ke berbagai lini untuk mengerem laju stunting, sambil berharap segera bisa melenyapkan ancaman stunting dari muka bumi Lampung. Amin. (Ups, masih boleh nggak nulis amin, atau perlu juga dirubah menjadi qobul?).

Sejauh ini penulis sangat sepakat dengan berbagai upaya yang diambil pemerintah. Gaskeun lah. Lantas apa pula kaitan antara stunting dan literasi?

Menurut sudut pandang penulis sangat ada relasi antara keduanya. Sebab dalam menangani persoalan stunting, salah satu upaya yang dipakai pemerintah adalah menggunakan sosialisasi sebagai perantara mentransformasi pengetahuan akan pentingnya asupan gizi dan risiko stunting.

Baca Juga  Menengok Sisi Lain Gubernur Arinal

Alangkah lebih efektif bila sosialisasi tersebut disampaikan jauh-jauh hari dan secara meluas. Peran ini bisa “menumpang” pada literasi. Dimana secara sederhana literasi bisa dimaknai sebagai kegiatan membaca dan menulis.

Andai kebiasaan membaca sudah mulai ditumbuhkan sejak di bangku sekolah, sangat mungkin akan terbuka cakrawala wawasan. Dan tertanam kesadaran pentingnya asupan gizi. Mungkin akan ada yang menyangkal, ada kesadaran tapi kondisi finansial tidak memungkinkan, ya sama juga tak menjawab persoalan. Stunting tetap menjadi bahaya laten.

Tidak ada yang keliru dari komentar tersebut. Hanya saja ranah yang dibahas berbeda topik, kendati temanya tetap sama seputar penanganan stunting. Perkara “lumpuhnya finansial” keluarga akan lebih afdal bila diulas dari sudut pandang ekonomi. Kali ini fokus lebih diarahkan mendedah peran literasi dalam membuka wawasan.

Anggaplah semua bisa menerima narasi ini. Semua sepakat literasi berpotensi menangani munculnya potensi stunting. Tentunya sebagai upaya penanganan untuk jangka panjang. Mengingat sasaran gerakan budaya literasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah para pelajar.

Baca Juga  Prabowo = Arinal?

Pertanyaan berikutnya, kalau hipotesa ini dianggap sebagai salah satu jawaban bagi penanganan stunting, apakah kepala daerah dan instansi terkait (dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) berkenan berjibaku secara all out menumbuhkan budaya literasi di kalangan pelajar (satuan pendidikan) seperti yang dilakukan instansi lain yang saat ini sedang jungkir balik mengatasi persoalan stunting?

Agaknya semua bersimpul pada pilihan. Ini bukan persoalan bisa atau tidak bisa. Tapi lebih kepada pilihan MAU atau TIDAK MAU! Atau perlu menunggu dilecut oleh Pemeritah Pusat biar kamu mengangguk pertanda mau?(*)

Berita Terkait

Prabowo = Arinal?
Arinal Menolak Jadi Raja Tega
Arinal-Sutono is Back
Arinal Memang “Bejo”?
“Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”
Jangan Ya Dek, Ya!!!
Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin
Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 08:44 WIB

Pj. Gubernur Lampung Samsudin Tinjau Kesiapan Buffer Stock, Pastikan Kebutuhan Masyarakat Saat Terjadi Bencana

Selasa, 19 November 2024 - 08:42 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 17 November 2024 - 19:40 WIB

IPM Lampung Timur dan Kota Metro ‘Lampu Kuning’

Sabtu, 16 November 2024 - 21:18 WIB

IPM Provinsi Lampung 2024 Sebesar 73,13 Tumbuh Terjaga 0,65-0,69 Poin

Jumat, 15 November 2024 - 19:18 WIB

Terobosan Bidang Kesehatan Stem Cell dan Kanker, Pemkab Pringsewu Jalin Kerjasama dengan SCCR Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 19:00 WIB

Bawaslu Lampung Terima Kunjungan Kerja Pj. Gubernur Terkait Kesiapan Pengawasan Pilkada Serentak 2024

Rabu, 13 November 2024 - 12:24 WIB

Lampung Urutan 28 dari 34 Provinsi dalam Kualitas Pelayanan Publik

Rabu, 13 November 2024 - 07:19 WIB

Pj. Gubernur Lampung Buka MTQ ke-51 Tingkat Provinsi, Dorong Penguatan Ukhuwah dan Kebersamaan Jelang Pilkada 2024

Berita Terbaru

Tanggamus

Kejari Tanggamus Musnahkan Barang Bukti yang Telah Inkracht

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:41 WIB

Tulang Bawang Barat

Jelang Pemilihan, Pendukung NoNa Makin Solid dan Optimis Menang

Kamis, 21 Nov 2024 - 11:44 WIB

E-Paper

Lentera Swara Lampung | Kamis, 21 November 2024

Rabu, 20 Nov 2024 - 21:30 WIB