Jaringan \’98: Diskualifikasi Otak Politik Uang dan Kecurangan Pilkada!

Redaksi

Sabtu, 30 Juni 2018 - 13:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com):Politik uang dan kecurangan Pilkada Serentak 27 Juni 2018 masih marak dan menimbulkan kegeraman bagi kalangan prodemokrasi dan kaum nasionalis kerakyatan. Momentum politik elektoral yang seharusnya menghasilkan kepemimpinan daerah yang bersih dan amanah, justru dikebiri dengan perilaku negatif calon kepala daerah serta longgarnya pengawasan dan penegakan aturan oleh penyelenggara pemilu beserta aparatur hukum terkait.

Hingga H+2, Bawaslu RI tercatat memproses 35 kasus politik uang, antara lain di Sulawesi Selatan (8) Sumatera Utara (7), Lampung (7), Jawa Tengah (5), Sulawesi Barat dan Banten (2), serta Sulawesi Tenggara, Bangka Belitung, Jawa Barat, dan Jawa Timur (1). Belum lagi dengan berbagai laporan kejahatan pemilu di Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/ Kota yang banyak muncul di berita media massa dan postingan media sosial. Ini menandakan masif dan luasnya peredaran suap di gelaran pilkada Rabu kemarin.

Baca Juga  Perekonomian Naik, Komisi III DPRD Lampung Apresiasi Kinerja Pemprov

\”Bila prosesnya saja tak benar, tak mungkin pemimpin hasil politik uang dan kecurangan pilkada akan mampu amanah memajukan daerah dan menyejahterakan rakyat. Lihat saja itu di Lahat Sumatera Selatan, Baubau Sulawesi Tenggara dan beberapa tempat sudah terjadi bentrokan massa akibat memprotes politik uang. Bahkan Kamis kemarin KPU dan Bawaslu RI didemo minta Pilbup Lahat diulang. Bawaslu dan Polda Lampung juga digeruduk massa, juga banyak daerah lainnya. Artinya memang pilkada kemarin ini tak demokratis dan banyak kelemahan yang seharusnya tak ditolerir lagi,\” ujar Jurubicara Jaringan \’98, Ricky Tamba melalui pesan elektronik ke media, Sabtu (30/6).

Jaringan \’98 mendesak pihak KPU dan Bawaslu beserta jajaran Gakkumdu Pilkada yang melibatkan Polri dan Kejaksaan dapat bersikap tegas, cepat dan tuntas dalam menangani kasus serta gejolak di berbagai daerah akibat politik uang dan kecurangan berupa manipulasi data dan penyalahgunaan kekuasaan. Bila lamban, dikhawatirkan akan tercipta instabilitas ekonomi-politik nasional yang ujungnya berdampak pada rusaknya tatanan hukum akibat rakyat lebih percaya hukum rimba dan kekuatan massa.

Baca Juga  Pilkada Pandemik, Pengawasan Partisipatif Masyarakat Berbasis IT

\”Diskualifikasi para Cagub dan Cabup yang menjadi otak politik uang dan kecurangan pilkada bila bukti valid dan saksi kuat. Tangkap calon yang menjadi aktor intelektual, jangan cuma memproses pelaku suruhan. KPU dan Bawaslu jangan takut, lawan intervensi dan tekanan politik dari oknum penguasa plus cukong yang banyak bermain di pilkada guna memenangkan bonekanya. Segera gelar pilkada ulang untuk Kabupaten Lahat dan Provinsi Lampung, serta daerah-daerah yang rawan,\” tegas Ritam, sapaan akrabnya.

Jaringan \’98 menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk terus melawan politik uang dan kecurangan pilkada. Jangan karena sejumlah uang pembeli beras sesaat, maka masa depan daerah digadaikan ke pemimpin korup dan cukong selama 5 tahun. Bila rakyat dan elite politik terus permisif, maka korupsi anggaran dan kebijakan akan kian merajalela yang pada akhirnya merugikan daerah dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta.

Baca Juga  NU Kembali ke Khittah Jelang Pemilu 2024

\”Kalau puluhan hingga ratusan miliar rupiah dihamburkan jelang pencoblosan hanya untuk membeli suara dukungan jadi bupati dan gubernur, pasti ada skema dan modus korupsi anggaran dan kebijakan yang disiapkan untuk mengembalikan modal itu. Menyesal kemudian takkan berguna karena nasib rakyat kecil seperti kita yang akhirnya selalu menjadi korban. Ayo bersama lawan otak politik uang dan kecurangan pilkada demi membela rakyat dan menjaga NKRI!\” pungkas Ricky Tamba. (Red)

Berita Terkait

Gelisahku, Mungkin Kegelisahan Pj Gubernur Samsudin Juga
UMP Lampung 2025 Naik Rp176.573, Ahmad Syaifullah: Untuk Menjaga Daya Beli Pekerja dan Daya Saing Usaha
Kepala Daerah Terpilih Jangan Ingkari Janji, Selanjutnya Pj Gubernur Samsudin Bilang Begini…
Standar Hidup Layak di Lampung Rp938 Ribu/Bulan, Jadi PR Besar Mirza-Jihan
Selamat! 2025 Lampung Punya Gubernur Baru, Sembilan Petahana Tumbang
Besok, Nukman Pantau Langsung Sejumlah TPS di Lambar
Bawaslu Lampung Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, Pemungutan dan Tungsura Pilkada
“Kue Cucur” Meluncur di Pringsewu, Ajak Pilih Pemimpin Visioner

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:46 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:24 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Serahkan SK Perpanjangan Penjabat Bupati Lampung Barat

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:02 WIB

Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:56 WIB

Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:38 WIB

Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung

Senin, 16 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 22:01 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan RTRW-RDTR

Senin, 16 Desember 2024 - 20:27 WIB

PLN UID Lampung Gelar Apel Siaga, Siap Amankan Listrik Saat Perayaan Nataru

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB

Foto: Istimewa

Lampung Selatan

Pembangunan Masjid Al Hijrah Kotabaru Siap Dilanjutkan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:07 WIB