Pringsewu (Netizenku.com): Pemerintah Kabupaten Pringsewu, menggelar upacara peringatan Hari Kartini di lapangan Pemkab Pringsewu, Senin (23/4). Tema peringatan tahun ini adalah ‘Dengan Semangat Peringatan Hari Kartini Kita Wujudkan Kebangkitan Emansipasi Kaum Perempuan Menuju Kabupaten Pringsewu Bersahaja’. Uniknya, pada upacara ini semua petugas dan peserta upacara adalah kaum perempuan.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu, Nurrohmah Sujadi, pembaca UUD 1945 adalah Wakil Ketua TP-PKK, Rita Irviani Fauzi, perwira upacara Ketua Bhayangkari Pringsewu, Andik Poernomo Sigit, komandan upacara Kabag Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu, Ani Sundari serta pembaca sejarah R.A. Kartini adalah Wakil Ketua GOW Kabupaten Pringsewu, Firstin Bahagia. Sedangkan untuk petugas paduan suara adalah para suster FSGM Pringsewu.
Upacara dihadiri Bupati Pringsewu, Sujadi dan Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi serta jajaran forkopimda Pringsewu.
Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu, Nurrohmah Sujadi dalam amanatnya mengatakan, tujuan peringatan Hari Kartini adalah untuk memperingati dan menghormati perjuangan R.A. Kartini dalam mewujudkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan di era modern, yang secara khusus dalam bidang pendidikan dan secara umum kesetaraan gender di semua bidang.
Peringatan Hari Kartini mengandung makna mendalam mengenai emansipasi perempuan dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus konsisten memperjuangan keadilan gender.
Berbicara tentang emansipasi wanitakata dia, tidak terlepas dari sosok nama R.A. Kartini yang telah memperjuangan persamaan dan kesetaraan gender wanita pada masa kolonial Belanda dulu. Kepeloporan R.A. Kartini tentunya perlu ditiru dan diteladani, karena berkat perjuangan beliau, perempuan Indonesia kini telah memperoleh hak-haknya sebagai perempuan dan memperoleh kebebasan, meskipun masih banyak yang membutuhkan uluran tangan khususnya pembangunan melalui peran kaum perempuan. “Kaum perempuan perlu mencontoh semangat Kartini, apalagi saat ini kaum perempuan dituntut keikustraannya dalam mensukseskan pembangunan nasional. Namun bukan berarti mengurangi perannya dalam mebina keluarga, justru kaum perempuan harus lebih arif dan bijaksana dalam menempatkan fungsinya sebagai ibu rumah tangga, dan sebagai perempuan, kita juga tidak bisa meninggalkan kodrat sebagai perempuan,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan istri bupati Pringsewu ini, dampak dari perjuangan R.A. Kartini yang dapat dirasakan hingga saat ini sesuai dengan buku karangannya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’, adalah adanya keseimbangan antara perempuan dan laki-laki, serta berkat kegigihan R.A. Kartini ini pula Indonesia kini memiliki perempuan–perempuan yang mampu menunjukkan bahwa tidak hanya kaum laki-laki yang bisa maju, tetapi juga menunjukan kepada dunia bahwa perempuan juga mampu untuk maju.
Sementara, usai upacara digelar Lomba Memasak Nasi Goreng, yang diikuti oleh Bupati Pringsewu Sujadi dengan menu \’Nasi Goreng Pete Mawut Semrawut\’, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, M.Kom dengan \’Nasi Goreng Gabat-Gibut\’ dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu, Budiman dengan \’Nasi Goreng Tanpa Istri\’.(Darma)