Bandar Lampung (Netizenku.com): Gempa bumi tektonik mengguncang dua kabupaten di Provinsi Lampung, Minggu (2/9/2018).
Gempa pertama berkekuatan 4,9 skala Richter (SR) terjadi wilayah barat daya Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, sekira pukul 08.07,12 WIB.
Hal itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Minggu.
Dalam keterangannya, BMKG menjelaskan lokasi gempa berada pada koordinat 7.49 derajat Lintang Selatan (LS), dan 102.80 derajat Bujur Timur (BT).
Lokasi gempa itu sejauh 284 km barat daya Pesisir Barat, Lampung, dengan kedalaman 10 km.
Sebelumnya, BMKG juga menyampaikan adanya gempa 4,0 SR pada Sabtu (1/9/2018), pukul 20.29,02 WIB.
Lokasi gempa itu pada koordinat 5.22 derajat LS, dan 104.52 derajat BT.
Gempa ini berada 10 km barat laut Kabupaten Tanggamus, Lampung, dengan kedalaman 163 km.
GAK 56 kali meletus
BMKG juga melaporkan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Lampung Selatan sepanjang Sabtu hingga Minggu dini hari (1-2/9/2018).
Dalam laporannya BMKG menyebutkan Gunung Anak Krakatau telah mengeluarkan 56 kali letusan, 207 kali hembusan, dan lima kali tremor harmonik dengan status tetap pada Level II (Waspada).
Menurut BMKG, laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut berdasarkan periode pengamatan Sabtu pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Anak Krakatau mengalami kegempaan berupa Letusan 56 kali, amplitudo 30-46 mm, durasi 23-87 detik, Hembusan 207 kali, amplitudo 5-20 mm, durasi 22-246 detik.
Tremor Harmonik 5 kali, amplitudo 10-35 mm, durasi 16-138 detik. Vulkanik Dangkal 4 kali, amplitudo 6-8 mm, durasi 7-9 detik.
Vulkanik Dalam empat kali, amplitudo 37-40 mm, S-P 1,7-2,2 detik, durasi 13-17 detik.
Gunung api dalam laut dengan ketinggian 305 meter dari permukaan laut (mdpl) di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan itu sepanjang Sabtu cuaca cerah, berawan, dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur, selatan, dan barat daya. Suhu udara 25-33 derajat Celsius, kelembapan udara 63-89 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Secara visual Gunung Anak Krakatau kondisi kabut 0-III, asap kawah tidak teramati.
Visual dari CCTV teramati sinar api, terdengar suara dentuman dan getaran dirasakan lemah-kuat di Pos Pengamatan GAK.
Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada).
Rekomendasi kepada masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah. (pkr/lan)