Bandarlampung (Netizenku.com): Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Provinsi Lampung terus berbenah diri untuk meningkatkan literasi sekolah di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai.
Berbagai program inovatif telah dicanangkan untuk mencapai tujuan tersebut, seperti pelatihan, perlombaan, dan program GLS Mengabdi.
“Selain pelatihan pengembangan bagi pengurus dan anggota satgas di kabupaten/kota, kami juga akan mengadakan pelatihan keterampilan menulis buku antologi bagi guru dan siswa,” ujar Ketua GLS Lampung, Linda Krisnawati, ketika diwawancarai media Netizenku.com, Selasa (21/5).
Hasil karya dari pelatihan tersebut nantinya akan dibukukan dan dijadikan bahan bacaan warga sekolah.
“GLS juga akan mengadakan pelatihan teknologi untuk membantu eksposur kegiatan literasi di tiap daerah melalui media sosial,” lanjutnya.
Pelatihan teknologi, jelasnya, juga dimaksudkan untuk dapat mensosialisasikan kerja-kerja literasi yang dilakukan oleh GLS. Sehingga masyarakat makin mengetahui ikhwal literasi. Bukan hanya tahunya literasi sekadar baca dan tulis saja.
Sedangkan pada bulan Oktober, GLS akan menggelar perlombaan literasi untuk mengasah kemampuan siswa dalam menulis cerpen, puisi, membacakan puisi, dan membacakan komik digital.
“Perlombaan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi FL2SN tingkat provinsi dan nasional,” jelas Linda
Ia juga meminta GLS Kabupaten/Kota menggelar pelatihan literasi. Sehingga dapat memilah perwakilan kabupaten untuk menghadapi FL2SN sedini mungkin sampai dapat mewakili ke taraf Provinsi maupun Nasional.
“Kita akan menggandeng Ketua Perpustakaan Lampung untuk terjun langsung dalam program yang dilakukan Kabupaten/Kota,” urainya.
Sedangkan pada bulan bahasa, ia bakal mengimplementasikan program GLS Mengabdi.
Konsepnya, terang dia, seperti guru mengabdi. Memungkinkan sekolah-sekolah yang memiliki kemampuan literasi mumpuni untuk berbagi ilmu dengan sekolah lain di daerah yang berbeda.
“Konsepnya seperti guru mengabdi, jadi petugas GLS bertukar informasi dan menggali kemampuan sekolah yang dikunjungi,” terangnya.
“Konsepnya seperti guru mengabdi, jadi petugas GLS bertukar informasi dan menggali kemampuan sekolah yang dikunjungi,” kata dia.
Ia juga meminta GLS Kabupaten/Kota masif mengenalkan literasi. Dengan begitu indeks literasi sekolah di Provinsi Lampung semakin meningkat.
Ia juga berharap melalui setiap gerakan yang dilakukan oleh GLS dapat berimbas meningkatnya indeks literasi dan menjadikan Lampung sebagai provinsi yang literat.
“Melalui gerakan ini, kami harap semua pihak dapat memahami literasi dan bergerak bersama untuk meningkatkan literasi di Lampung,” tutupnya. (Luki)