Kotaagung (Netizenku.com): Lomba mewarnai yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus di kawasan wisata Way Lalaan Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, dalam rangka rangkaian Festival Teluk Semaka tahun 2019, menuai protes orang tua peserta, guru dan elemen masyarakat.
Pasalnya, anak-anak TK yang menjadi peserta kegiatan lomba mewarnai tersebut harus menggambar sambil berjemur di bawah terik matahari. Kondisi ini disebabkan pihak panitia dalam hal ini Dinas Pariwisata diduga kurang persiapan dan tidak profesional, lantaran hanya menyediakan satu tenda dengan ukuran 16 meter x 14 meter. Sementara jumlah peserta yang mengikuti lomba seribu lebih.
Akibat minimnya tenda yang disiapkan, hanya sebagian peserta anak-anak TK dari Kecamatan Kotaagung Timur, Kotaagung dan Gisting yang bisa tertampung di tenda. Selebihnya, peserta mencari tempat berteduh seperti di bawah pohon, dan saung sambil mewarnai.
Suasana meriah yang diharapkan panitia, berubah jadi semrawut, karena tak tahan diterpa cuaca panas banyak peserta berpindah-pindah tempat dan gelisah bahkan tidak tenang mengikuti perlombaan tersebut.
Ketidaksiapan pihak panitia selaku penyelenggara menuai protes bagi orang tua yang menyaksikan berlangsungnya perlombaan tersebut.
“Tenda yang tersedia cuma satu, itu jelaslah sangat mengecewakan sekali. Jangankan anak–anak, kami orang dewasa saja nggak sanggup berpanasan selama berjam-jam. Ini kurang persiapan dan tidak profesional,” kata Dona, salah satu orang tua peserta lomba, Selasa (17/9).
Menurutnya, kegiatan sebesar ini panitia tidak profesional, dan terkesan asal berjalan tanpa memikirkan keamanan, dan kenyamanan.
\”Bagaimana mau kosentrasi mewarnai, sementara tempatnya sangat panas. Ini semestinya jauh sebelumnya sudah dipikirkan oleh pihak penyelenggara kegiatan. Jangan asal saja,” katanya.
Kekecewaan juga dilontarkan oleh Juhairiah, salah seorang guru TK. Menurutnya seharusnya panitia menyiapkan tempat yang nyaman, berupa tenda besar yang dapat menampung semua peserta. “Ini anak-anak, mereka kepanasan. Masa dengan peserta seribu lebih, tendanya cuma satu,” kata dia.
Ia merinci, peserta lomba mewarnai ini diikuti tidak kurang 1.700 peserta.
“Dari Kotaagung saja peserta lomba anak TK ini 800 anak, dari Gisting ada seribuan anak. Tapi kacau balau gini kegiatannya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Tanggamus, Retno Noviana Damayanti mengaku tidak menyangka peserta lomba mewarnai ini akan membludak.
\”Informasi yang kami dapat jumlah pesertanya hanya 400 anak, tapi ini yang datang sampai 900 orang,” kata Retno dengan nada kesal sambil ngeloyor pergi.
Ketidak profesionalan juga terlihat dari tidak akuratnya jumlah peserta lomba. Hal ini terbukti saat Retno meralat jumlah peserta lomba yang katanya 1.000 orang.
“Yang ikut lomba ada seribu peserta, bukan 900,” tandasnya. (Arj)